Deolipa Yumara Ungkap Hasil Psikologi Siswa Pocin 1 Buntut Kasus Relokasi dan Alih Fungsi

Deolipa Yumara Ungkap Hasil Psikologi Siswa Pocin 1 Buntut Kasus Relokasi dan Alih Fungsi

Kuasa Hukum siswa dan orang tua SDN Pondok Cina 1, Deolipa Yumara-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID - Deolipa Yumara ungkap hasil psikologi siswa Pocin 1 buntut kasus relokasi dan alih fungsi oleh Pemerintah Kota Depok.

Hasil psikologi siswa SDN Pondok Cina 1 yang keluar hari ini, menurut Deolipa Yumara bahwa siswa SDN Pocin 1 alami negatif kesehatan mentalnya.

"Sudah ada hasil dari analisa tes psikologi atau analisa psikologi terhadap anak-anak yang mengalami korban yang dilakukan oleh divisi psikologi kesehatan mental dari Universitas Indonesia sebagai peneliti dan penganalisnya," papar Deolipa Yumara selaku Kuasa Hukum siswa dan orang tua SDN Pondok Cina 1 kepada awak media di Polda Metro Jaya, Senin 5 Juni 2023.

BACA JUGA:Dituduh Sengsarakan Veteran, Pemkot Jambi Beri Klarifikasi

BACA JUGA:3 Hakim Persidang Perdana Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 

"Jadi hasilnya adalah anak-anak di SD Pondok Cina 1 yang dievaluasi dan diverifikasi dan dianalisis psikologisnya mereka mengalami kondisi negatif kesehatan mentalnya," tambahnya.

Para siswa disebut alami stres usai kasus yang terjadi pada SDN Pondok Cina 1.

"Artinya naik-naik kesehatannya negatif akhirnya mereka mengalami distres, distres ini mengalami kecemasan dan depresi," jelasnya.

BACA JUGA:Ustaz Syafiq Bongkar Penyebab Utama Maraknya Perceraian Rumah Tangga di Indonesia: Pondasi Pertama Ruma Tangga Itu...

BACA JUGA:Hanya Karena Cemburu Tega Tabrak Pacar Hingga Tergeletak Bersimbah Darah di Jalan

"Jadi ketika mereka dilakukan pengetesan terhadap kondisi kejiwaannya mereka mengalami depresi dan kecemasan," sambungnya.

Sebelumnya, siswa SDN 01 disebut takut tidak bisa melakukan ujian dan tidak naik kelas dengan kondisi sekolahnya saat ini.

Pelapor kasus tersebut ke Polda Metro Jaya, Deolipa Yumara mengatakan itu menjadi sebuah persoalan yang terjadi pada siswa.

"Terus ada ketakutan dari anak-anak ini kalau mereka enggak bisa ujian, mereka takut enggak bisa naik kelas. Itu persoalan lagi kan," katanya kepada awak media di Polda Metro Jaya, Rabu 21 Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: