Rusia Gunakan Napi Perkuat Pasukan Serang Ukraina

Rusia Gunakan Napi Perkuat Pasukan Serang Ukraina

Pemerintah Rusia gunakan napi perkuat pasukan serang Ukraina. -tangkapan layar twitter@HealthOsint -

BACA JUGA:Restitusi David Ozora Capai Rp 118 Miliar, LPSK Beberkan Perhitungannya

BACA JUGA:Alasan Pembuatan SIM Baru Harus Disertai Sertifikat Mengemudi, Polri Singgung Pengetahuan Berkendara

RUU mencatat bahwa kejahatan yang dilakukan setelah undang-undang berlaku tidak akan dihapuskan.

Undang-undang tersebut selanjutnya akan melalui satu putaran pemungutan suara di Dewan Federasi majelis tinggi Rusia, setelah itu Presiden Rusia Vladimir Putin akan menandatanganinya menjadi undang-undang.

Sebenarnya aturan ini telah lakukan oleh pasukan tentara bayaran Wagner tahun lalu sebelum Kementerian Pertahanan Rusia mengambil alih perekrutan penjara pada awal 2023.

Bahkan sebelum pengesahan undang-undang, Yevgeny Prigozhin yang merupakan kepala pasukan tentara bayaran Wagner, telah diizinkan untuk merekrut narapidana kriminal sebagai tentara bayaran dan menjanjikan mereka pengampunan jika mereka bertahan selama enam bulan pertempuran di Ukraina.

BACA JUGA:3.490 Kasus Senilai Rp 25.85 Triliun Dalam Tata Kelola Keuangan Negara Ditemukan BPK

BACA JUGA:Terbuka Minus

Prigozhin mengatakan bahwa 32.000 tentara bayaran Wagner yang direkrut dari penjara telah kembali ke rumah setelah bertugas dalam perang di Ukraina. 

Pada bulan Mei, komandan Wagner tersebut mengatakan bahwa sekitar 20.000 pejuangnya telah tewas dalam pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina.

Akan tetapi Prigozhin mengatakan karena adanya perselisihan antara dirinya dengan kementerian pertahanan Rusia, saat ini dirinya mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses ke penjara Rusia.

Institute for the Study of War (ISW) yang berada di Washington DC mengatakan jika syarat tahanan yang direkrut oleh Wagner adalah tahanan yang berusia 21 hingga 35 tahun.

Jika mereka mempunyai latar belakang pemain maka akan menempati spesialis UAV pada pasukan Wegner.

Selain itu perekrutan oleh Wegner tidak diharuskan memiliki pengalaman militer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: