Sebby Sambom Ungkap Presiden Jokowi Buka Negosiasi Dengan TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air

Sebby Sambom Ungkap Presiden Jokowi Buka Negosiasi Dengan TPNPB-OPM Bebaskan Pilot Susi Air

JAKARTA, DISWAY.ID – Jubir Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom ungkap Presiden Jokowi buka negosiasi dengan TPNPB-OPM bebaskan pilot Susi Air.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sebby Sambom dalam sebuah akun media sosial dan mengatakan bahwa pihaknya menyambut pernyataan dari Presiden Jokowi.

“Hal ini bagus, dan kami menyambut baik atas sikap bijaksana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk bersedia berbicara dengan kami,” tulis Sebby dalam postingannya.

BACA JUGA:Nikuba Dikontrak Ducati dan Ferrari serta Lamborghini Setelah Dicuekin Pemerintah Indonesia

BACA JUGA:Nikuba Akan Dipasarkan di Brasil dan Afrika Setelah Penyempurnaan Disain

Selain itu Sebby meminta Presiden Indonesia untuk menghentikan operasi militer di Ndugama sebelum bebaskan pilot Susi Air yang telah disandera sejak 14 Februari lalu.

Tak hanya itu, dalam postingannya, Sebby juga menyampaikan jika tanggapan dari pihaknya setelah mempelajari Pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 3 Juli 2023. 

Sebby juga menuliskan jika TPNPB menolak Pernyataan Polisi dan Militer Indonesia tentang uang tebusan.

BACA JUGA:APA Mantan Pacar Mario Dandy Berikan Kesaksian Hari Ini di PN Jaksel

BACA JUGA:Begini Awal Mula Hingga Ditangkapnya Si Kembar Rihana-Rihani, Tersangka Kasus Penipuan iPhone Puluhan Milliar!

Menurut Sebby, TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Ndugama Derakma dibawah Pimpinan Brigadier General Egianus Kogeya dan Pasukannya tidak pernah minta uang tebusan. 

Dalam hal ini kami menilai Bahwa Kapolda Papua Mathius Fakiri dan kelompoknya berdalil dengan mencuri uang Rp 5 Milyar ini, jadi sebenarnya uang ini hanya untuk kebutuhan Kapolda Papua dan Anggotanya. 

Jadi istilahnya berdalil Bahwa TPNPB sudah terima uang, padahal uang sudah habis di tangan Polisi. 

Oleh karena itu Pemerintah Indonesia harus berani Copot Kapolda Papua dari jabatannya, karena dia keluarkan pernyataan publik yang tidak benar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: