Kemunculan Ganjar Pranowo di Video Azan Magrib Dianggap Masalah, MUI: Masalah Itu Kalau Muslim Tidak Salat!

Kemunculan Ganjar Pranowo di Video Azan Magrib Dianggap Masalah, MUI: Masalah Itu Kalau Muslim Tidak Salat!

Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan Maghrib-Foto/Tangkapan Layar/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan Magrib di salah satu stasiun televisi swasta tengah menjadi sorotan publik.

Bahkan muncul dugaan, jika Ganjar Pranowo telah memainkan politik identitas jelang pemilihan umum (pemilu) 2024.

Menanggapi video tersebut, Wakil Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), Anwar Abbas menilai, bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkan soal Ganjar tampil di tayangan azan.

"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," kata Anwar.

BACA JUGA:Ketua MUI Singgung Lengan Baju Ganjar Pranowo Saat di Video Azan: Kenapa Tidak Digulung?

Anwar malah menyarankan kepada bacapres 2024 lain untuk ikut melakukan hal serupa jika tujuannya berdakwah.

"Silahkan saja, kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," ujarnya.

Akan tetapi, kata Aanwar, apabila karena masalah politik, kemunculan bacapres di tayangan azan dapat mengundang kegaduhan, maka tidak perlu menayangkan azan yang menampilkan bacapres

"Jika hanya akan menimbulkan kegaduhan dan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat maka tentu hal-hal semacam itu lebih baik ditinggalkan saja," tutupnya.

BACA JUGA:Cak Imin 'Sentil' Ganjar Pranowo yang Muncul di Azan Magrib

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia, Rahmat Bagja memastikan bakal mengkaji tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.

"Kita akan kaji dahulu, nanti hasilnya kita sampaikan Minggu depan," kata Bagja.

Bagja mengingatkan, agar kejadian kali ini dapat menjadi perhatian bagi siapapun yang akan terlibat dalam pemilu 2024.

"Jelang pemilu 2024, semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV diminta harus lebih berhati-hati," pungkansya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: