Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang, Pakar Ekonomi Sebut Lapangan Pekerjaan Hilang

Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang, Pakar Ekonomi Sebut Lapangan Pekerjaan Hilang

Xinyi Glass Holding akan investasi besar dengan membangun pabrik kaca di Pulau Rempang-Foto/Dok/Andrew-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Xinyi Glass Holdings Ltd adalah salah satu investor yang akan mendirikan pabrik kaca di Pulau Rempang dengan nilai investasi Rp 175 triliun.

Sayangnya, proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco City tersebut berjalan alot karena warga Kampung Tua, Pasir Panjang di Pulau Rempang menolak direlokasi.

Padahal rencana Rempang Eco City dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.

BACA JUGA:Parah! Debt Collector Ajak Bini Orang Berhubungan Intim di Kontrakan saat Tagih Angsuran Motor Suami di Jaksel

Pertanyaannya, bagaimana jika Xinyi Glass Holdings Ltd mengurungkan niatnya berinvestasi di Indonesia?

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menyampaikan akan ada banyak dampak positif yang diterima masyarakat yang bermukim di kawasan Barelang hingga Indonesia pada skala yang lebih besar jika investasi ini berjalan.

Pertumbuhan realisasi investasi akan diimbangi dengan keterlibatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan.

BACA JUGA:Polisi Pastikan Ajakan Demo Besar-Besaran Hoaks: 'Masyarakat Rempang Saat Ini Sudah Beraktifitas Normal'

Sehingga, Investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pembangunan dan ekonomi rakyat.

“UMKM akan sangat hidup. Semua proses ini akan melibatkan UMKM. Contoh simple adalah usaha bahan pokok dan makanan, yang akan menyediakan adalah tentu masyarakat di sana yang bisa ambil peran. Pekerja tak perlu jauh ke Batam. UMKM bisa masuk dalam rantai pasok global agar meningkatkan peluang UMKM kita bisa naik kelas.” ujar Tuty, dalam keterangan tertulis, Minggu 23 September 2023.

Sementara Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan, investasi adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi yang sangat diharapkan pemerintah saat ini.

Dikarenakan memiliki multiplayer effect kepada pembukaan lapangan pekerjaan dan imbas ekonomi lainnya ke sektor lain.

BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Sebut Perjuangan KKB Papua Tak Didengar dan Dilihat Tuhan: Mereka Pembohong!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: