Jalur Gaza Diblokade Israel, WHO Peringatkan Sistem Kesehatan Gaza Sudah Titik Nadir

Jalur Gaza Diblokade Israel, WHO Peringatkan Sistem Kesehatan Gaza Sudah Titik Nadir

Israel menyerang Palestina di Jalur Gaza, 9 Oktober 2023-Instagram/@gazanow-

YERUSALEM, DISWAY.ID- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan sistem kesehatan di Jalur Gaza berada pada titik nadirnya. 

Ini karena bahan bakar dan pasokan kesehatan dan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa tidak dapat segera dikirim. 

Jalur Gaza saat ini tengah dalam blokade total oleh Israel.

BACA JUGA:Barisan Tank Israel Bersiap Lakukan Special Operation ke Gaza Setelah Jatuhkan 6.000 Bom

"Rumah sakit hanya mempunyai pasokan listrik beberapa jam setiap hari karena mereka terpaksa menjatah cadangan bahan bakar yang semakin menipis dan bergantung pada generator untuk menjalankan fungsi-fungsi yang paling penting."

"Bahkan fungsi-fungsi ini harus dihentikan dalam beberapa hari ke depan, ketika stok bahan bakar akan habis," tulis WHO dalam keterangannya, Kamis 11 Oktober 2023. 

"Dampaknya akan sangat buruk bagi pasien yang paling rentan, termasuk mereka yang terluka yang memerlukan operasi penyelamatan nyawa, pasien di unit perawatan intensif, dan bayi baru lahir yang bergantung pada perawatan di inkubator," lanjut WHO.

BACA JUGA:WHO Terima Laporan Kasus Virus Marburg, Indonesia Waspada

WHO mengatakan jumlah korban luka dan kematian terus meningkat akibat serangan udara, darat, dan laut yang terus berlanjut. 

Sementara, kekurangan pasokan medis yang parah semakin memperparah krisis ini. 

Hal ini membatasi kapasitas daya tanggap rumah sakit yang sudah kewalahan merawat orang yang sakit dan terluka. 

BACA JUGA:Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB Butuh Dana Rp 1,6 Miliar untuk Gaza

Situasi ini juga sangat mengganggu penyediaan layanan kesehatan penting lainnya. 

"Termasuk layanan kebidanan, penanganan penyakit tidak menular seperti kanker dan penyakit jantung, serta pengobatan infeksi umum. (Ini) karena semua fasilitas kesehatan terpaksa memprioritaskan perawatan darurat untuk menyelamatkan nyawa," tulis WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: