Video CCTV dari Ayah Mirna Dipertanyakan Pakar Telematika, Saat Dizoom Frame Ratenya Kenapa Turun?
Video CCTV dari ayah Mirna, Edi Darmawan dipertanyakan pakar telematika, karena saat dizoom frame ratenya menjadi turun. -Netflix -
JAKARTA, DISWAY.ID – Selain kuasa hukum serta saksi ahli ikut angkat bicara pasca beredarnya film dokumentar Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso dari Netflix pada September lalu.
Salah satunya adalah Abimanyu Wachjoewidajat yang merupakan pakar telematika yang mempertanyakan video bukti digital sebelum tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat kopi sianida dengan terpidana Jessica Wongso.
Video CCTV dari ayah Mirna, Edi Darmawan dipertanyakan pakar telematika, karena saat dizoom frame ratenya menjadi turun.
BACA JUGA:Pengakuan Kembaran Mirna Sejalan Dengan Pernyataan Dr Djaja: Mukanya Membiru Tidak Merah
Menurut Abimanyu mengungkapkan bahwa adanya ahli telematika yang mempermasalahkan video tangan Jessica yang di zoom dalam video yang digunakan sebagai barang bukti di persidangan.
Dalam video CCTV tersebut dikatakan mengambarkan Jessica sedang memegang susuatu dan sisinyalir saat itu Jessica memegang sianida yang diberikan ke kopi Mirna.
Abimanyu mengatakan adanya pertanyaan terhadap video tangan Jessica yang dizoom tersebut wajar karena adanya penurunan frame rate terhadap video tersebut.
BACA JUGA:Donald Trump Sebut Hizbullah Lebanon Sangat Cerdas: Biden Danai Hammas
BACA JUGA:12 Senpi di Rumah Dinas Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Masih dalam Tahap Identifikasi
“Video tersebut sebelum dizoom frame ratenya 24 atau 26 frame per second, namun saat dizoom menjadi turun 10 frame per second dan ada banyak sekali fremenya yang miss dari situ,” terangnya.
“Seharusnya jika melakukan zoom dengan frame rate yang sama dan kamera yang sama hanya saja dilakukan zoom sehingga screen sizenya tidak berubah,” jelasnya.
Abimanyu mengatkan saat di video yang ditayangkan oleh akun youtube @turstnoone, perubahan tersebut adanya kemungkinan video tersebut diedit menggunakan HP dulu kemudian saat menyimpan kembali menggunakan freme rate yang lebih rendah.
“Hal tersebut jalas membuat rekayasa dalam membuat zooming karena mengurangi frame rate,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: