Bupati Yahukimo Bantah Puluhan Warganya Meninggal Dunia Karena Kelaparan, 'Itu Karena Penyakit Bawaan'

BNPN Kirim Bantuan Pangan

Meski Pemkab Yahukimo membantah adanya kejadian kelaparan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut memang terjadi bencana kelaparan. 

Pemerintah menyiapkan dan segera mengirimkan bantuan pangan ke masyarakat terdampak bencana kelaparan di Distrik Amuma, Yahukimo, Papua Pengunungan.

BNPB mengatakan, selain kelaparan, bencana kekeringan dan tanah longsor mengancam 12 perkampungan di wilayah terpencil ujung timur provinsi Indonesia tersebut. 

BACA JUGA:Momen Langka! Wapres Ma'ruf Amin Bermain Bola di Papua, Beri Pesan ke Murid SSB agar Giat Berlatih

Status darurat bencana pun diberlakukan sampai 1 November 2023 mendatang. 

Ketua BNPB Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto mengatakan, koordinasi lintas kementerian bersama pemda sudah membahas khusus situasi di Yahukimo.

“Pemerintah Indonesia sudah melakukan rapat kordinasi tingkat menteri membahas penanganan dampak bencana tanah longsor dan bencana kelaparan di Kabupaten Yahukimo," ucap Suharyanto.

BACA JUGA:Gempa Bumi Magnitudo 7,1 SR Guncang Keerom Papua

"Dan pemerintah daerah sudah mengeluarkan status darurat bencana dan menugaskan BNPB untuk segera melakukan percepatan pengiriman bantuan ke sana,” tambahnya.

Saat ini BNPB sudah mengamankan sebanyak 20 ton beras berkualitas baik untuk segera diterbangkan ke Distrik Amuma. 

Selain itu, karena situasi masyarakat di wilayah kebencanaan tersebut membutuhkan asupan siap makan, BNPB juga mengalokasikan paket bantuan sebanyak 10 ribu makanan siap santap, serta 10 ribu panganan pendukung berupa biskuit protein.

BACA JUGA:Polda Papua Dirikan Pos di Sarang KKB, Diisi Brimob

Status kebencanaan alam di wilayah tersebut, juga membutuhkan tempat teduh sementara bagi warga. 

Dari catatan BNPB tentang dua situasi kebencanaan di Yahukimo, Suharyanto menerangkan, bencana alam berupa tanah longsor membuat sedikitnya 100 rumah mengalami rusak. 

Sumber: