Banyak Rekan yang Terbunuh, Jurnalis di Gaza Protes Lepas Jaket dan Helm, 'Ini Tak Ada Gunanya, Kami Target Berikutnya!'

Banyak Rekan yang Terbunuh, Jurnalis di Gaza Protes Lepas Jaket dan Helm, 'Ini Tak Ada Gunanya, Kami Target Berikutnya!'

Banyak Rekan yang Terbunuh, Jurnalis di Gaza Protes Lepas Jaket dan Helm, 'Ini Tak Ada Gunanya, Kami Target Berikutnya!'-tangkapan layar-

“Semua ini tidak akan dapat melindungiku sama sekali, semua ini sekedar simbol saja,” ungkapnya.

“Kami di sini menjadi target korban berikutnya, kita kehilangan banyak nyawa satu demi satu, nyawa kami tidak berharga sama sekali,” tuturnya.


Dalam 20 hari 24 jurnalis terbunuh di jalur Gaza-Jurnalis terbunuh di Jalur Gaza/cpj.org-

“Kita akan menjadi syahid hanya menunggu waktu saja,” tambahnya.

Selanjutnya jurnalis tersebut pun menyebut nama-nama teman seprofesinya yang telah meninggal dunia menjadi korban kejahatan perang Israel.

Korban Kejahatan Perang Israel

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan, sedikitnya 8.805 orang tewas, termasuk 3.650  anak-anak, sampai Rabu 1 November 2023 kemarin.

Selain itu, dilaporkan  juga sejumlah 22.219 orang lainnya terluka.

BACA JUGA:Jurnalis Freelance Palestina Terbunuh Dalam Serangan Israel di Jalur Gaza

Sedangkan menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ),  wartawan yang meninggal di Gaza akibat serangan Israel mencapai 31 orang.

Sementara itu, di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, korban tewas bertambah menjadi lebih dari  130 orang,  1.940 orang terluka, serta 1.590 orang ditahan oleh Israel sampai Rabu 1 November 2023.

Sedangkan, jumlah warga Israel yang tewas mencapai sedikitnya 1538 orang, termasuk 389 tentara dan polisi.

Seperti dilansir sejumlah sumber, Hamas-gerakan Islam dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis telah meluncurkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel dan melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel,  Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.


Mohammad El-Salhi, salah satu jurnalis tewas konflik Israel-Palestina-Screnshoot/Instagram-

Hamas mengklaim, serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: