Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 22.094 Kasus

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 22.094 Kasus

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat dua pasien positif Covid-19 meninggal dunia periode Desember 2023-Screenshot/worldbank-

Tiongkok, yang pernah meluncurkan “penyakit mirip influenza” sejak pertengahan Oktober, mengatakan bahwa penyiaran tersebut disebabkan oleh penyebaran penyakit Covid-19 dan peredaran patogen yang diketahui, yaitu influenza dan infeksi bakteri umum yang menyerang anak-anak, termasuk pneumonia mikoplasma.

Kasus wabah pneumonia atau penyakit pernapasan pada anak-anak melanjak di kota seluruh negeri termasuk Beijing.

BACA JUGA: Rudal Hamas Sasar Tel Aviv, Iron Dome Linglung Gagal Hadang, Netizen: Subhanallah, Rasain Tuh!

BACA JUGA: Netizen Turki Gabung Dengan JulidFiSabilillah, Serangan ke Israel Makin Massiv

Rumah sakit di Tiongkok dibanjiri kebanjiran anak-anak yang sakit ketika wabah pneumonia meningkat.

Tiongkok mengklaim bahwa wabah pneumonia misterius yang melanda sekolah-sekolah bukanlah akibat dari virus baru. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah melihat data dari Tiongkok yang menunjukkan bahwa munculnya penyakit pernapasan disebabkan oleh meningkatnya kembali infeksi umum setelah lockdown di negara tersebut.

Pejabat kesehatan Tiongkok mengatakan wabah ini  yang membebani beberapa rumah sakit dan mendorong sekolah ke ambang penutupan  adalah akibat dari gabungan infeksi yang disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae, RSV , adenovirus, dan flu.

Namun WHO menyerukan kerja sama penuh dari Tiongkok, yang menutupi wabah SARS pada tahun 2003 dan gagal memperingatkan dunia akan Covid selama berbulan-bulan, sehingga negara-negara tidak bisa memberikan tanggapannya.

BACA JUGA:Gempa Bumi di Filipina Terasa Sampai Jepang, Sebabkan Tsunami Kecil di Pulau Hachijojima

BACA JUGA:Kembali Iron Dome Error, Rudal Zionis Hancurkan Sejumlah Bangunan di Tel Aviv

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing (CDC) mengatakan bahwa lebih dari 3.500 kasus infeksi pernafasan telah dirawat di Rumah Sakit Anak Beijing pada awal bulan Oktober, Radio Free Asia melaporkan. 

Dalam kasus yang serius, penyakit ini bisa menjadi pneumonia.

Penyakit ini dilaporkan meningkat di Tiongkok ketika negara tersebut memasuki musim dingin pertamanya tanpa lockdown ketat akibat Covid-19.

Pola serupa juga terjadi di seluruh dunia ketika langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi penyebaran Covid – seperti penggunaan masker, penjarakan sosial, dan lockdown  menghentikan penyebaran virus musiman yang umum terjadi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads