Kepala Buzzer Israel Beri Pesan Khusus Untuk Warga Indonesia dan Malaysia, JulidFiSabilillah: Sampai Segitunya, Kami Bukan Orang Bodoh

Kepala Buzzer Israel Beri Pesan Khusus Untuk Warga Indonesia dan Malaysia, JulidFiSabilillah: Sampai Segitunya, Kami Bukan Orang Bodoh

Kepala buzzer Israel beri pesan khusus untuk warga Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan bahasa Indonesia. -Tangkapan layar X@HananyaNaftali-

JAKARTA, DISWAY. ID – Serangan netizen di dunia maya oleh netizen Indonesia dan Malaysia serta Turki semakin membuat gerah pihak Israel.

Bahkan kepala buzzer Israel beri pesan khusus untuk warga Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Hal ini mendapatkan tanggapan dari anggota Brigade JulidFiSabilillah yang mengatakan bahwa warga Indonesia dan Malaysia tidak sebodoh itu.

BACA JUGA:Cek Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Hari Ini di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, Rabu 13 Desember 2023

BACA JUGA:Anies: Pembangunan IKN Hanya Untuk ASN Bukan Rakyat

Pesan khusus tersebut disampaikan langsung oleh Hananya Naftali yang merupakan kepala buzzer Israel di kaun X @HananyaNaftali.

Dalam video yang di posting oleh buzzer yang diangkat langsung oleh Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel ini, Naftali mengatakan bahwa warga Indonesia dan Malaysia telah dibohongi oleh media.

Bahkan Naftali menyampaikannya dalam bahasa Indonesia meskipun beberapa kata terdengar aneh.

BACA JUGA:MU Catat Rekor Buruk di Liga Champions Susul City, Rio Ferdinand: Bagus, Lebih Baik Keluar!

BACA JUGA:Hadir di IDD PIK 2, TACO Usung Konsep Keindahan dan Kenyamanan Desain Interior Elegan

Naftali mengatakan bahwa Israel tidak memulai perang dan menyalahkan Hamas atas penyerangan sebelum 7 Oktober.

Tidak hanya itu, dalam video tersebut, Naftali juga tak lupa menyematkan bendera Indonesia dan Malaysia yang mengapit bendera Israel.

Naftali juga menuliskan narasi dalam videonya sebagai pesan dari seorang warga Israel ke Indonesia dan Malaysia.

Pernyataan Naftali langsung mendapatkan tanggapan netizen Tanah Air dan Malaysia yang mengatakan bahwa, ‘dia boleh bicara dengan bahasa kita tapi tidak bisa mempengaruhi kita’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait