Viral Momen Gibran Tak Mau Jawab Pertanyaan Anak SMK Pakai Mic, Takut Blunder Lagi?

Gibran menanyakan apakah anak SMK dan warga setempat ikut dilibatkan dalam pembangunan IKN.

"Selama pembangunan IKN ikut dilibatkan nggak? Dari musyawarah, rapat-rapat pasti dilibatkan, ya kan Pak ya? Pembangunan apa, master plan segala macam. Ada diskusinya dulu, kan?" kata Gibran.

Setelah itu Gibran meletakkan mic yang semula digunakannya lalu tampak memberikan jawab secara khusus kepada anak SMK tersebut.

Tak diketahui apa jawaban dari Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut ketika memberi jawaban anak SMK itu.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Program Prioritas untuk Paslon Prabowo-Gibran Dari Relawan Milenial Penerus Negeri

Sebaliknya, anak SMK tersebut balik menjawab pertanyaan Gibran tanpa mic tersebut dengan mic yang masih dipegangnya itu.

"Ya saya SMK. Saya maunya di sini. Saya bersekolah dengan teknik alat berat. Jadi saya ingin menjadi mekanik yang ada di sini," jawab anak SMK tersebut.

Sesi tanya jawab ditutup oleh tokoh masyarakat IKN. Ia berharap siapapun presiden Indonesia nanti, IKN diperhatikan, khususnya masyarakatnya.-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/KompasTV-

Gibran tetap tak menggunakan alat pengeras suara tersebut dan balik banyak bertanya kepada anak SMK tersebut.

"Saya kelas dua. Saya mempelajari masih dasar-dasarnya saja. Seperti apa itu alat berat. Saya mengenal bagaimana perbaikan alat berat," jawab anak SMK itu ketika berdialog dengan Gibran.

BACA JUGA:Momen Keakraban Gibran dan Alam Ganjar Saat Debat Capres 2024 Tahap Pertama

Gibran kemudian tampak terus memberikan pertanyaan balik, mengulik kedalaman ilmu pelajar SMK yang mengaku berjurusan teknik alat berat tersebut.

Dari jawabannya anak SMK itu, Gibran sepertinya bertanya apakah pelajar tersebut pernah mengendalikan sebuah alat berat. Anak SMK itu menjawab dengan mantap.

"Pernah, excavator," jawab anak SMK itu. Gibran terus menggerakan bibirnya seperti memberi jawaban balik, tapi entah apa jawabannya.

Setelah itu Gibran tampak lebih banyak berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat cukup lama.

Sumber: