Risang Bima
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya mengikuti rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di KPU Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 28 Februari 2024. -Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
COPET-copetan belum selesai. Bahkan ada pencopet yang kemudian dirampok. Tapi semuanya akan selesai dengan damai. Tanggal 20 Maret depan hasil Pemilu harus diumumkan.
Itulah yang terjadi di Madura. Mungkin tidak di seluruh Madura. Di beberapa tempat tidak terjadi seperti itu.
''Itu sudah biasa. Sejak dulu. Sampai sekarang,'' ujar Risang Bima SH.
''Copet yang dirampok'' tadi adalah istilah Risang untuk keadaan hilang-tambahnya suara di sana.
Sejak jadi wartawan Risang sudah terkenal pemberani. Risang adalah sedikit wartawan yang masih bekerja untuk kepentingan umum. Apa pun risikonya. Termasuk dimarahi, dibuntuti, sampai diancam dibunuh. Berkali-kali. Sampai redakturnya yang justru takut. Padahal redaktur jauh dari lokasi pejabat yang "dihantam'' Risang.
Puncaknya Risang frustrasi: tulisan ternyata tidak mengubah keadaan. Sudah ditulis tiap hari pun tetap saja pejabatnya tebal muka. Kritik sekeras apa pun tidak ada gunanya.
Maka ia berhenti sebagai wartawan.
Ia ingin membela rakyat secara langsung. Ia jadi pengacara di Bangkalan, Madura. Bukan pengacara komersial. Ia jadi pengacara yang membela rakyat. Nama kantor hukumnya: Rumah Advokasi Rakyat (RAR). Motonya, (bacalah dengan hanya lirikan mata): Fuck the System.
Risang memang masih berpegang pada prinsip lamanya: cara biasa tidak akan bisa menyelesaikan persoalan.
Di pemilu tahun ini Risang dapat pekerjaan advokasi dua caleg di Bangkalan. Yakni caleg yang tiba-tiba suaranya berkurang.
Seperti kata Risang, yang seperti itu sudah lazim terjadi. Sejak dulu. ''Saya bisa selesaikan ketika prosesnya masih di PPS. Kalau sudah sampai KPUD tidak bisa,'' katanya.
Modusnya sama: angka di rekapan plano dihapus. Dengan tape ex. Lalu diisi dengan angka baru.
''Kita harus datang saat proses rekap belum selesai. Ketika pengawas pemilu masih pegang plano yang ada tanda tangan basah,'' katanya.
Risah menangkap basah. Lalu angka lama pun dikembalikan.
Tidak takut?
''Tidak. Tidak akan terjadi apa-apa. Banyak petugas keamanan di situ,'' katanya. ''Pulangnya saja yang harus hati-hati,'' tambahnya.
Setelah lewat proses itu sudah sulit ditolong. ''Harus selesai di lokasi. Kalau pun harus main celurit harus saat itu juga,'' ujarnya bermetafora.
Mengapa kejadian seperti itu tidak dipersoalkan?
''Biasanya yang kena copet juga pernah berusaha mencopet,'' kata Risang. ''Dan lagi saling copet itu lebih banyak terjadi di caleg sesama partai,'' tambahnya.
Dua caleg yang minta dibantu Risang senang. Mereka berhasil dapat kembalian suara copetan.
Risang juga membenarkan: copet-mencopet seperti itu hanya terjadi untuk suara pileg DPR, DPRD provinsi dan DPD. Tidak terjadi di penghitungan suara Pilpres. Tidak pula di penghitungan suara caleg DPRD kabupaten.
Untuk Pilpres dan DPRD kabupaten semuanya berjalan lurus. Orang Madura punya alasan filosofis: dua jenis Pemilu itulah yang murni memerlukan aspirasi rakyat langsung.
Tahun ini hanya ada dua orang yang bersuara keras: merasa kecopetan. Anda sudah tahu lebih dulu. Yakni seorang wanita yang di TPS-nyi sendiri dapat suara nol. Padahal dia dan seluruh keluarganyi nyata-nyata mencoblos dia.
Satunya lagi bukan sembarang orang: Agus Raharjo. Ia mantan ketua KPK. Kapan itu namanya viral saat mengaku diintervensi Presiden Jokowi.
Agus merasa kecopetan besar-besaran di Madura. Agus, orang Magetan itu, adalah caleg untuk DPD dari dapil Jatim.
''Copet-copetan di suara DPD paling masif. Mana ada caleg DPD yang punya saksi di Madura,'' ujar Risang.
Percayalah: 20 hari lagi semua itu akan selesai. Seperti dulu-dulu juga.
Risang kini berusia 50 tahun. Anaknya sudah lima orang. Tapi penampilannya masih seperti dulu: urakan. Rambutnya panjang. Warnanya ganti-ganti. Sering juga dikuncir. Saat ini rambut itu lagi dicat warna merah. Kapan itu abu-abu. Pernah juga warna kuning.
Ia alumni fakultas hukum Universitas Bangkalan –kini menjadi Universitas Negeri Trunojoyo.
Risang pernah diajak Mathur untuk demo bupati Bangkalan: Makmun Ibnu Fuad. Soal bantuan kambing etawa sebanyak 1.365 ekor untuk 273 desa.
Kambing itu dibeli dari Senduro, Lumajang. Anggaran beli kambing itu sebesar Rp 41 miliar. Awalnya untuk membangun sirkuit balap motor di Bangkalan. Gubernur tidak setuju. Lalu jadi bantuan etawa.
Mathur adalah satu-satunya anggota DPRD Jatim di Jawa yang mewakili Partai Bulan Bintang. Ia konsisten antikorupsi. Caranya saja beda dengan Risang. ''Saya tidak mau diajak demo dengan cara Mathur,'' kata Risang.
Risang pun demo dengan caranya sendiri. Demo kantor bank. Bank swasta: salah satu staf di bank itu terlibat. Demonya seminggu sekali. Konsisten. Selama satu tahun penuh.
Yang melakukan demo lima orang saja. ''Agar tidak ada alasan bagi polisi untuk membubarkannya,'' ujar Risang.
Misinya berhasil. Kasus penyelewengan BanEt itu ditangani secara hukum.
Risang masih hidup. Mungkin karena ia lahir di HUT TNI: 5 Oktober.
Rupanya ia penganut prinsip ini: ''kalau berani jangan takut-takut''. Langka di zaman Medsos ini.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 28 Februari 2024: Kepentingan Umum
Handoko Luwanto
Saya tanya ke cicitnya mbah Gugel : Kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban disebut kalimat tanya retoris. Ciri-ciri kalimat tanya retoris: Berbentuk pertanyaan: Kalimat tanya retoris diawali dengan kata tanya seperti "apa", "siapa", "mengapa", "bagaimana", dan "di mana". Tidak memerlukan jawaban: Penanya tidak mengharapkan jawaban dari lawan bicara. Contoh kalimat tanya retoris: Siapa yang tidak ingin hidup bahagia? (Kalimat ini menegaskan bahwa semua orang ingin hidup bahagia.) Mengapa harus membuang sampah sembarangan? (Kalimat ini menanyakan alasan mengapa orang membuang sampah sembarangan dengan tujuan untuk menegur dan mengingatkan.) Bagaimana mungkin kita bisa diam saja melihat ketidakadilan ini? (Kalimat ini menanyakan bagaimana orang bisa diam saja melihat ketidakadilan dengan tujuan untuk mengajak bertindak.) Kalimat tanya retoris sering digunakan dalam: Pidato: Pidato politik, pidato keagamaan, dan pidato lainnya. Orasi: Orasi demonstrasi, orasi ilmiah, dan orasi lainnya. Karya sastra: Puisi, novel, cerpen, dan karya sastra lainnya.
Lagarenze 1301
Atau, mungkin, "what does it mean to me"? *ampuun, saya tidak paham grammar.
djokoLodang
--o-- Tiga kali Abah menulis "what it mean to us". Menurut bahasa Inggris baku, mestinya "what it means to us". --jL--
M.Zainal Arifin
Cinta yg kita harapkan, lebih kecil dp cinta yg kita berikan. Mustahil kita harapkan cinta yg lebih besar dp cinta yg kita berikan. Hanya cinta orang tua kita yg pasti lebih besar dp cinta yg kita berikan. Cinta Tuhan kpd kita tentu tak bisa kita nilai besar nya. Nasionalisme, cinta tanah air, cinta bangsa, cinta bahasa. Don't ask what your country can do for you. But ask, what can you do for your country. My loyalityes for my party, end, when my loyalitie for my country come. Peduli kpd kepentingan umum, semampu kita. Semakin peduli, semakin hangat kita. Semakin tak peduli, semakin menyebalkan kita.
Jo Neca
Rakuslah yang membuat hidup anda sulit.Bukankah ini adalah kata2 Bijak Bpk Dahlan Iskan?
Jo Neca
Benar om Lagarenze..Sebuah kesalahan tetapi di lakukan masiv dan banyak akan menjadi Kebenaran
Lagarenze 1301
Pers pun kadang kala kalah dari buzzer. Saya setuju dengan apa yang disampaikan di dalam video viral yang sekarang kembali viral itu. Kebenaran berdasar pada fakta. Fakta yang teruji. Tapi, sekarang ada 'kebenaran baru' yang berdasar pada persepsi. Persepsi itu dibentuk bukan oleh fakta. Tapi, dibentuk oleh framing yang berisi kebohongan. Kebohongan yang menyamar jadi fakta. Kebohongan itulah yang kemudian seolah menjadi 'kebenaran baru' tapi sebenarnya palsu. Gencar di musim politik ini. Oleh buzzer. Dan oleh orang yang termakan buzzer.
Ahmed Nurjubaedi
Hilangnya budaya gotong-royong dan tumbuh suburnya individualisme adalah harga yg harus dibayar oleh masyarakat yg beralih dari kultur agraris menjadi negara industri/ perdagangan [baca: maju (?)]. Lihatlah Amerika, negara-negara Eropa, atau Korea dan Jepang di Asia. Atau tetangga kita Singapura. Apakah mungkin, menjadi negara maju (makmur) tapi tetap guyup rukun? Belum ada contohnya di dunia ini. Mungkinkah Indonesia akan bisa nemu dan mempraktikkan formulanya? Rasanya pertanyaan ini hanya omon-omon saja. Wong gotong-royong royong itu mensyaratkan gratis dan ikhlas, sedangkan kebutuhan hidup paling dasar butuh uang. Jadi ingat tahun 90an dulu. Main ke rumah teman, ya sekalian makan siang gratis seadanya... Nyamperin dapur tetangga, ya sekalian ikut menikmati sayur asemnya.... Makmur sekaligus guyup bergotong royong adalah omon-omon....
Handoko Luwanto
Bisa jadi saat ini gotong royong sudah berganti baju. Atau gotong royong mungkin berubah wujud tergantung jaman & tempatnya. Pernah lihat video di negara barat, saat jalan macet smua mobil kompak menyisakan 1 lajur kosong yg se-waktu2 bisa dilalui ambulans/mobil damkar. Sementara di sini, saat menunggu KA melintas, smua motor kompak memenuhi smua jalur, termasuk jalur dari arah berlawanan. Spertinya gotong royong tidak bakal hilang selama adanya peradaban manusia. Selamat pagi, kak ACEP YULIUS HAMDANI & smua Prusuh Disway.
siti asiyah
Gotong royong yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat kita telah dikikis habis oleh salah satunya para pemangku jabatan negeri ini sendiri yang pelan tapi pasti juga dikuti oleh nasyarakat kita, ...untuk duduk dan memangku jabatan, para pemimpin butuh sekian suara disisi lain si pemilik suara untuk datang di TPS pada hari yang diliburkan masih selalu berharap ada uang kopinya ? berapa uang rokoknya ? ......si emak pun sama : ada uang beli berasnya ? Maka bertemulah kepentingan itu dalam ranah yang aturan bikinan mereka sendiri ( pemangku jabatan ) disebut sebagai pelanggaran pemilu, ......terus berulang dan berulang dan massive ( dilakukan oleh semua : penyelenggara , pengawasnya dan pemilihnya ).Maka tak heran manakala ada yang merasa kalah karena kecurangan hari ini mereka kebingungan kemana akan melaporkan sebab sangat mungkin mereka tahu , sama sama tahu, sama sama pernah berlaku sebagai aktor kecurangan itu................ ( dalam bahasa Bawaslu katanya tidak ada kecurangan yang ada adalah pelanggaran )
Handoko Luwanto
Jurnal Prusuh Disway Edisi: Food Estate (Sel,27-02-2024) #.Nama (Komen;Kata)AWARD [diReplyOrangLain:meReplyOrangLain] #1.ACEP YULIUS HAMDANI (2;249) #2.Afa (2;197)★ [1:0] #3.Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 (7;227) [1:1] #4.Ahmad Zuhri (1;10) [2:0] #5.Antonio Samaran (1;214)★ [1:0] #6.Azza Lutfi (1;11) [0:1] #7.Bambang Kaneko (1;24)✏️ [1:0] #8.bitrik sulaiman (2;14) [0:1] #9.DeniK (2;51) [2:0] #10.djokoLodang (8;287)★⚽️ [12:2] #11.Duwi eko Setiyo gomo (46;247)✒️ [7:13] #12.Echa Yeni (1;17) [1:0] #13.Edyanto (2;110) #14.Em Ha (1;67)★ #15.Fiona Handoko (4;259) [1:3] #16.Gianto Kwee (1;2) [0:1] #17.Gregorius Indiarto (4;167)★★ [2:2] #18.Handoko 2018 (2;63) [1:0] #19.Handoko Luwanto (9;596)★★★⭐️ [0:5] #20.Jo Neca (12;290) [3:7] #21.Johannes Kitono (1;216)★ [1:0] #22.Jokosp Sp (6;369)★ [1:2] #23.Juve Zhang (11;898)★★ [4:3] #24.Kang Sabarikhlas (2;229)★ [1:1] #25.Lagarenze 1301 (19;412)★ [9:11] #26.Lègég Sunda (1;6) #27.Leong Putu (7;105) [7:0] #28.Liam Then (16;1311) [4:6] #29.M.Zainal Arifin (25;191)⚾️ [1:20] #30.Macca Madinah (2;115) [1:0] #31.Muh Nursalim (1;196)★ [2:0] #32.MULIYANTO KRISTA (8;235)★ [3:6] #33.murtadho yulian (4;150)✏️ [2:0] #34.Ng (1;12) #35.nur cahyono (1;17) #36.Pedro Patran (1;5) #37.Ponsel Pro (1;51) [3:0] #38.rid kc (1;91) #39.Riza Choironi (3;192) [1:1] #40.Rizal Falih (4;476)⏰ #41.Sapardi ST (1;65) #42.Sumartan (1;7) #43.Terus Jalan (1;66) #44.Thamrin Daffan (1;219) [3:0] #45.Udin Salemo (3;204) [2:1] #46.Xiaomi A1 (5;113)★ [5:1] #47.Yellow Bean (4;247)★ [1:0] #48.yoming AFuadi (1;89) #49.yosi lastiyo (2;338)✏️★ [1:0] #50.Zafran Zulfa (1;73)✏️ [1:0] Total: 244 Komentar dengan 20★ dari 16 Orang ✏️: Rookie per 30Sep2023 (4 Orang) ✒️: Komentar Terbanyak ★: Komentar Pilihan ⭐️: Komentar Pilihan Terbanyak ⚽️: Terbanyak Direply ⚾️: Terbanyak Mereply ⏰: Pertamax
M.Zainal Arifin
Kepentingan Umum: yg adil, yg benar yg jujur, yg terbuka, yg murah, yg meriah, yg tak nipu, yg tak curang, yg tak langgar aturan, yg sejahterakan semua. Serakah, yg tamak, loba, yg curang, yg langgar aturan, yg korupsi.
Liam Then
Duit memang barang aneh, laen dengan duren. Duren anda makan makin banyak ,eneg, trus bisa lama tak mau. Duit dimakan banyak, malah cari tambah.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
ORANG MASIH PERLU ORANG LAIN.. "Gotong royong hilang, tapi orang masih tetap perlu orang lain", begitu tulis Abah DIS di CHDI hari ini. Orang perlu orang lain buat apa..? Buat ini.. 1). Like. 2). Share. 3). Comment. ### Wis jamane..
Gregorius Indiarto
Gotong royong hilang, tapi orang masih tetap perlu orang lain, tutup tulisan CHD hari ini. Jadi ; Kalau perlu orang lain, harus MBAYAR. Kalau diperlukan orang lain, WANI PIRO!!
Fiona Handoko
selamat pagi ka is, bp duwi, bp agus. ssssttt. jangan2 abah habis olahraga/ "senam bonus perkasa"/ tapi tersalurkannya ke media/
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
MERANTAU KE JAKARTA JADI TUKANG BANGUNAN.. Saya tanya, katanya upah hariannya Rp 200 ribu. Saya lihat, kalau makan: ngirit sekali. Meski begitu, tiap hari tetap sepulang jam kerja tukang tetap boros untuk: 1). Merokok. 2). Melihat tiktok dan youtube. 3). Vicall keluarga dan teman-temannya.. #### Plus tak pernah ketinggalan: UPDATE STATUS..
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KATA MEDIA.. Pada tanggal 25 Februari 2024, Aaron Bushnell, seorang prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat berusia 25 tahun, melakukan aksi bakar diri di luar gerbang depan Kedutaan Besar Israel di Washington, D.C. memprotes "apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajahnya" dan menyatakan bahwa ia "tidak akan lagi terlibat dalam genosida" sebelum menyiram dirinya dengan cairan yang mudah terbakar dan membakar dirinya sendiri. Saat dia terbakar, Bushnell berulang kali meneriakkan "Free Palestine!". Sementara seorang petugas polisi menodongkan pistol ke arahnya dan layanan darurat setempat tiba di lokasi. Tindakan itu disiarkan langsung di Twitch. Departemen Kepolisian Metropolitan menanggapi bantuan Dinas Rahasia Amerika Serikat setelah Bushnell membakar dirinya, dan dia diangkut ke rumah sakit setempat dalam kondisi kritis. Polisi D.C. mengkonfirmasi kematian Bushnell keesokan harinya. Tindakan Bushnell adalah aksi bakar diri kedua yang memprotes dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam perang Israel-Hamas; pengunjuk rasa lainnya membakar diri di konsulat Atlanta pada bulan Desember 2023. Menanggapi insiden tersebut, Pentagon menanggapi dalam konferensi pers bahwa "dukungan kami terhadap hak inheren Israel untuk mempertahankan diri sangat kuat". ### Ternyata tidak mau diprotes..
Koko Koswara
Gotong royong masih ad dalam lagu atau pidato-pidato para pejabat negara. Padahal mereka sendiri tidak mau bergotong-royong. Sing penting aku bisa menumpuk harta buat tujuh turunan. Buat apa harus noleh kiri kanan. Tapi alhamdulillah di komunitasku masih ada gotong royong karena aku berkoperasi. Itu kan perintah undang-undang dasar 45. Supaya bergotong-royong maka berkoperasilah....
Liam Then
Kalau dijadikan judul sinetron...ini yang paling cocok. "Ramai-ramai Muna..." Omon berbusa-busa, pulangnya steak sapi Jepang Wagyu A1, dipadu beras Harbin, cuci mulutnya Musang King, didalam ruangan ber-AC dingin, kursinya bersaput satin, ajudan dibelakang cuma liatin. Bagaimana gak prihatin, ajudan yang digaji negara, jadi sopir kegiatan anggota keluarga. Si bungsu mau les, antar, Si Sulung mau ke konser, antar. Nyonya besar mau arisan, antar. Enak beneeer.....
Bahtiar HS
Abah nggak konsisten dalam CHD kali ini. Kalau sudah OMON KOSON, ya mestinya GOTON-ROYON? Wkwkwkw
yea aina
Era pemilik media jadi penentu pemenangan capres yang didukung, bergantung pada kebutuhan "mendesak" rakyat saat itu. Sepuluh tahun lalu, situasi ekonomi lumayan normal. Pun dengan penghasilan "biasa saja", orang masih butuh informasi media utama. Pemilik media jadi penentu arus besar informasi yang bisa "menggiring" opini publik. Capres mana pilihannya. Anda sudah tahu, sembilan tahun belakangan, kue ekonomi lebih banyak terpusat kepada pemegang konsesi dan BUMN saja. Di level menengah dan jelata, remah-remah ceceran kue ekonomi harus "diperebutkan" dengan upaya ekstra keras. Kalau tak kerja-kerja-kerja, hampir pasti tak kebagian. Puasa. Yang paling dibutuhkan bukan lagi informasi, tapi nasi. Sederas apapun media membombardir opini publik, tidak sedikit yang berpikir: beras harus selalu hadir di rumah. Apapun yang diberitakan para pemilik media diabaikan. Paling penting nasi, dengan semua rasa kenyangnya.
Dasar Goblik
Dulu ada sebuah buku entah penulisnya siapa.Judulnya Uwak Berahim..Ceritanya lumayan lucu.Pada suatu hari Uwak Berahim ke pasar pekan.Di pasar ia menonton pertunjukan si tukang obat.Dengan ular yang hany semeter.Cerita ini di dengar oleh anaknya.Anaknya cerita ke temannya.Temannya cerita ke temanya lagi terus begitu..Ketika cerita dari mulut ke mulut itu tiba kembali ke Uwak Berahim..Ularnya itu sudah 5meter panjangnya.Celakanya si Uwak juga percaya.Padahal cerita itu berasal darinya..
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang pria yang sedang berjalan kaki di Central Park di New York melihat seorang gadis kecil diserang oleh seekor anjing pitbull. Pria itu berlari mendekat dan menolong. Ia berhasil membunuh anjing tersebut dan menyelamatkan nyawa si gadis kecil. Seorang wartawan tiba, segera mengambil video, dan berkata: "Kamu adalah seorang pahlawan, sebentar lagi kamu dapat membaca berita di media online: Warga New York yang pemberani menyelamatkan nyawa gadis kecil." Pria itu berkata: "Tapi, saya bukan warga New York!" "Oh, sesaat lagi akan muncul berita seperti ini: Orang Amerika yang pemberani menyelamatkan nyawa gadis kecil." "Tapi, saya bukan orang Amerika," kata pria itu lagi. "Oh, dari mana asalmu?" "Saya dari Irak." Sekitar 20 menit kemudian, media sosial ramai memberitakan: "Teroris Islam yang berbahaya membunuh anjing Amerika yang tidak bersalah di depan seorang gadis kecil".
Liam Then
Bagaimana pun harus terima kasih kepada pers Indonesia ,yang sudah bebas, terutama sekali kepada Pak Habibie, yang jadi pionir sesaat setelah menjabat salah satu dilakukan segera, keluarkan Undang-Undang (UU) No.40 tahun 1999 tentang pers menjadi peninggalan penting dari pemerintahannya. UU itu menjamin kebebasan media. Menghapus perkara perizinan untuk mengontrol pers. Melepas kemampuan pemerintahan untuk melarang publikasi dan menjamin hak-hak jurnalis dalan menyebarkan informasi. Ini imbasnya besar kepada pencapaian RI baik secara ekonomi, sosial kemasyarakatan, bahkan boleh dibilang multi aspek. Kebenaran, jadi hilang tanggul-dam-nya...karena pers bebas, tidak ada yang bisa kontrol,dulu berita tertentu bisa diredam, dengan ancaman. Sekarang tidak bisa lagi, bahkan meski banyak pihak yang berkuasa, masing-masing punya media, mereka cuma bisa kontrol arus informasi di media yang mereka pegang saja, media lain tak kuasa kontrol. Pejabat nakal mau serong jadi jaga-jaga, kalau bocor sedikit saja di media, fatal akibatnya buat karier mereka. Secara langsung ini juga rem perilaku korup. Pers yang bebas, bisa munculkan rising star baru, sebagai alternatif,contohnya waktu masa Pak Jokowi dulu. Meskipun memang efek bos media ,merangkap politisi, berita menjadi bias kepentingan, kebebasan pers menjadi pagar alaminya, sehingga meskipun karepe dewe dalam menyampaikan berita bersisipkan agenda, itu terbatas hanya di medianya saja, tak bisa semua.
Fiona Handoko
selamat sore bp jz, bp ks. walaupun menurut quick count. paslon jagonya bp ks hanya runner up. namun jargon "perubahan" nya tetap dipakai. yaitu perubahan harga beras. yg semakin meroket.
Dasar Goblik
Tahun 85 saya di sekitaran Blok M..Teman2 Minang sering bercanda dengan pertanyaan.Bahasa Minang Kuping ku jawab Kupiang..Salahh Talingo hahhaha
Udin Salemo
#everyday_berpantun Kawah Ijen penghasil belalang/ Juragan pengepul nama Paidi/ Banyak sudah nilai luhur hilang/ Karena turutkan ambisi pribadi/ Stasiun kereta api ada di Cikini/ Penglaju turun bergegas aktif/ Petuah hebat Abah Dis hari ini/ Bersikaplah baik sopan dan produktif/ ------------------------------------------------------------- tagalak nan kuniang lansek/ mancaliak pitih balipek/ awak gadih balaki gaek/ sanang buliah pangaja dapek/ alah lamo indak ka ladang/ alah gadang buah kaliki/ alah lamo denai indak pulang/ dek karano mancari rasaki/
Afa
333. Siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia. (Alvin Toffler: The Third Wave, 1980) Orang bodoh kalah dengan orang pintar. Orang pintar kalah dengan orang hokkhie. Orang hokkhie kalah dengan orang dalam.
Wilwa
Anyway, walau saya tak suka dengan Mak Banteng, tapi saya tetap coblos 03 lho. Walau tak berharap banyak karena saat nyoblos saya sudah tahu 03 akan kalah telak dan jadi nomor buncit. Tego lorone tapi ora tego matine. Lebih kurang begitu. Jadi ketika quick count menegaskan prediksi saya, saya bisa legowo, karena memang sudah siap mental bahwa Ganjar akan kalah dan nomor buncit. Ternyata banyak juga tuh orang Jawa Tengah dan orang Bali yang tetap coblos Banteng untuk pileg tapi coblos 02 untuk pilpres. Hmmmm. Saya sebenarnya juga ingin begitu. Kesal sama kelakuan Ganjar yang nurut Mak Banteng.
Leong Putu
Ujan deres mangan telo/ Mangan telo karo nyantae/ Wes kabeh ceto welo welo/ Pak Bos yo podo ae / .... 365_mantun telo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Komentar: 168
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google