Tragis! Anak Kembar Perempuan Palestina Tewas Dibom Israel, Sudah Ikhtiar 10 Tahun untuk Hamil

Tragis! Anak Kembar Perempuan Palestina Tewas Dibom Israel, Sudah Ikhtiar 10 Tahun untuk Hamil

Perempuan Palestina korban kekejaman Israel-Bayi kembarnya tewas dihantam bom Israel-Aljazeera

“Saya berteriak memanggil anak-anak dan suami saya,” katanya minggu ini sambil terisak dan menggendong selimut bayi di dadanya dikutip dari Sydney Morning Herald. 

“Mereka semua tewas. Ayah mereka mengambil mereka dan meninggalkan saya," ucapnya terisak.

Dia memejamkan mata, menyandarkan kepalanya ke dinding dan menepuk bungkusan itu, Rania terpukul.

Serangan udara Israel secara teratur menghantam rumah-rumah dalam pemboman di Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.

Bahkan Rafah, yang Israel nyatakan sebagai zona aman pada bulan Oktober, kini menjadi sasaran serangan darat yang menghancurkan.

Serangan sering terjadi tanpa peringatan, biasanya pada tengah malam.

BACA JUGA:Momen Langka, Militer AS Terjunkan Bantuan Pangan untuk Palestina di Atas Langit Gaza

Israel mengatakan pihaknya berusaha untuk tidak melukai warga sipil dan menyalahkan kelompok militan Hamas atas kematian mereka karena mereka menempatkan pejuang, terowongan dan peluncur roket di daerah pemukiman padat.

Namun pihak militer jarang mengomentari serangan individu, yang seringkali membunuh perempuan dan anak-anak.

Dari 14 orang yang tewas di rumah Abu Anza, enam di antaranya adalah anak-anak dan empat lainnya adalah perempuan, menurut Dr Marwan al-Hams, direktur rumah sakit tempat jenazah tersebut diambil.

Selain suami dan anak, Rania juga kehilangan saudara perempuannya, keponakannya, sepupunya yang sedang hamil, dan kerabat lainnya.

Farouq Abu Anza, seorang kerabatnya, mengatakan sekitar 35 orang tinggal di rumah tersebut, beberapa di antaranya telah mengungsi dari daerah lain. 

Dia mengatakan mereka semua adalah warga sipil, kebanyakan anak-anak, dan tidak ada militan di antara mereka.

Rania dan suaminya, Wissam, keduanya berusia 29 tahun, menghabiskan satu dekade mencoba untuk hamil.

BACA JUGA:11 Warga Palestina Tewas dan 50 Terluka Akibat Serangan Drone Israel Dekat RS Bersalin Gaza Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sydney morning herald