Kemendes Gelar Munggahan Bersama Ustaz Das'ad Latif Jelang Ramadan, Gus Halim: Momentum Memperbaiki Diri Seluruh Pegawai

Kemendes Gelar Munggahan Bersama Ustaz Das'ad Latif Jelang Ramadan, Gus Halim: Momentum Memperbaiki Diri Seluruh Pegawai

Munggahan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mendatangkan Ustaz Das'ad Latif, Rabu 6 Maret 2024.-Dok. Kemendes PDTT-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar acara munggahan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1445 H dengan menghadirkan pendakwah kondang Ustaz Das'ad Latif.

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar menjelaskan, munggahan kali ini sengaja menghadirkan Ustaz Das'ad Latif sebagai penceramah agar bulan suci Ramadan 1445 H.

BACA JUGA:Kemendes PDTT Dorong Transformasi Keuangan Negara Harus Berbasis Digital

BACA JUGA:DNN Gandeng Kemendes PDTT untuk Dukung Kemajuan Desa Melalui Program Musrenbang

Selain itu, acara munggahan ini dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki diri oleh segenap jajaran pegawai.

“Kita sangat berharap seluruh keluarga besar Kemendes PDTT nanti betul-betul menjalankan ibadah sebaik-baiknya dan melakukan upaya memperbaiki diri, mengurangi gosip, mengurangi intrik,“ kata menteri yang disapa Gus Halim itu di kantornya, Jakarta, Rabu 6 Maret 2024.

Dalam acara yang bertajuk “Memperkuat Jati Diri untuk Meraih Prestasi” tersebut, Das'ad Latif mengungkap kunci menjadi manusia berprestasi.

BACA JUGA:Kemendes PDTT Hibahkan 200 Alat Jaring Tangkap ikan ke Masyarakat Pesisir Bangkalan

BACA JUGA:Gedung Kemendes PDTT di Jakarta Selatan Kebakaran, Titik Api di Lantai 4

Kunci menjadi manusia berprestasi yaitu memperkuat jati diri agar dapat menuai prestasi dalam kehidupan sehari-hari termasuk sebagai pegawai di Kemendes PDTT.

Dosen di Universitas Hasanuddin Makassar itu menjelaskan, memperkuat jati diri sudah dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Fath Ayat 29, salah satunya harus tegas terhadap kekafiran, atau bekerja ikhlas karena Allah bukan karena bermaksud menjilat atasan.

“Yang banyak terjadi di abad modern ini adalah menyembah kekuasaan dan jabatan, caranya menjilat. Di kantor seperti kalau berkeliaran mental penjilat hancur ini kantor,” jelas Ustaz Da’ad.

Kunci berprestasi selanjutnya, kata Ustaz Da’ad, yaitu kasih sayang kepada sesama karena dengan kasih sayang akan tercipta kerja sama atau kerja tim. 

Dia mengibaratkan seperti tubuh manusia, jika tangan kanan gatal makan yang menggaruk harus tangan kiri dan begitu sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: