DBD Melonjak, Ada 35.556 dengan 290 Kematian Selama 3 Bulan
Nyamuk DBD-Kasus melonjak hingga berstatus KLB di sejumlah daerah-Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak hingga membuat sejumlah wilayah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi, mengatakan untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, cuaca yang tidak menentu saat ini membuat tempat-tempat penampungan air menjamur, dan menjadi lokasi subur bagi jentik nyamuk.
“Cuaca kadang hujan, kadang panas, membuat tempat penampungan air di mana-mana. Ini membuat nyamuk bertelur,” katanya dalam acara buka puasa bersama Takeda.
BACA JUGA:KLB DBD, Vaksin Makin Mendesak, 2030 Ditargetkan Nol Kematian
"Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektror publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta, Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk,” kata Imran.
Kondisi KLB
Dia menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Denque,
Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian.
BACA JUGA:Cegah DBD, IKPP Fogging Beberapa Wilayah di Tangsel
Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.
"Untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia," ujarnya.
Beragam upaya edukasi pencegahan dengue dari kemitraan PT Takeda Innovative Medicines dan Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia termasuk, kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD meraih penghargaan dalam ajang PR Indonesia Award 2024 untuk kategori Corporate PR.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: