Dari Hotman Paris Hingga Pedagang PGC Cililitan Tanggapi Dingin Rencana Kenaikan PPN 12%

Dari Hotman Paris Hingga Pedagang PGC Cililitan Tanggapi Dingin Rencana Kenaikan PPN 12%

PGC Cililitan masih sepi pengunjung-Para pedagang menolak kenaikan pajak PPN jadi 12 %-Bianca Chairunisa

"Dari pas Covid mulai sepi pembeli, ditambah dengan persaingan dengan E-commerce yang harganya lebih murah," ucapnya menambahkan.

Dampak dari Covid-19 dan kalah saing dengan e-commerce tampak terlihat dari banyaknya toko yang masih tutup.

"Itu toko yang masih tutup kan karena saking sepinya pembeli" ujarnya lebih lanjut.

Sementara itu menurut Ibnu, pemilik toko elektronik " Sukses Mandiri" di lantai tiga, menyatakan harapannya semoga pemerintah lebih bijak lagi, karena menurutnya ekonomi di PGC khususnya baru mulai hidup lagi.

BACA JUGA:Ketua Banggar DPR RI: PPN Indonesia Saat Ini Tertinggi Kedua di ASEAN, Kalau Naik 12 Persen Jadi Tertinggi di ASEAN

"Mudah-mudahan pemerintah menyadari, ekonomi baru mulai hidup lagi di PGC, jadi bisa sebijaksana mungkin kepada pelaku usaha kecil mbak," Ucapnya.

"Omset harian baru kelihatan lagi tapi itu juga masih jauh dari sebelum Covid-19," lanjutnya.

"Takutnya kalo ada kenaikan PPN lagi yang mau belanja jadi merasa kemahalan," ujarnya menutup percakapan.

Sementara itu dari pantauan Disway, jelang siang mulai tampak ramai para penjual dan pembeli berinteraksi di lantai 1 yang mana banyak dijual baju-baju dan busana muslim di bulan Ramadhan ini.

Berdasarkan UU HPP Pasal 7 ayat 1 UU HPP, tarif PPN yang sebelumnya sebesar 10% diubah menjadi 11% pada 1 April 2022. Lalu, kembali dinaikkan menjadi sebesar 12% paling lambat pada 1 Januari 2025. Hal ini akan berdampak pada semua sektor penjualan dan kehidupan di masyarakat. 

(Bianca Chairunisa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: