Coffee in Southeast Asia: Indonesia Memimpin Pasar Kopi Modern di Asia Tenggara
Coffee in Southeast Asia: Indonesia Memimpin Pasar Kopi Modern di Asia Tenggara -dok.Kemenperin-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menurut laporan Momentum Works, Coffee in Southeast Asia, Modernising Retail of the Daily Beverage, Indonesia memimpin pasar kopi modern di Asia Tenggara pada tahun 2023 dengan proyeksi 27,7 persen, dari total nilai pasar kopi modern di Asia Tenggara yang mencapai USD3,4 miliar.
Sudah merupakan rahasia umum kalau industri kopi merupakan salah satu industri yang memiliki peran vital dalam gerak laju ekonomi.
Untuk itulah, Kementerian Perindustrian terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar pasar kopi di Indonesia dan global.
BACA JUGA:Mudik Asik Bersama BUMN 2024, Indibiz Berangkatkan Peserta Mudik ke Kota Tujuan
BACA JUGA:Kemenaker Optimis Mudik Gratis Bersama Dapat Tingkatkan Produktivitas Pekerja
Sulawesi Selatan contohnya yang merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi pengembangan kopi.
Provinsi di Kawasan Timur Indonesia tersebut memiliki areal penanaman yang cukup luas serta keadaan agroklimatologi yang sangat mendukung. Kabupaten Bantaeng yang terletak di bagian selatan Provinsi
Sulawesi Selatan dan memiliki ketinggian bervariasi mulai dari 0–1500 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan salah satu daerah penghasil kopi Robusta dan Arabika.
" Dengan potensi pengembangan kopi yang besar, Kementerian Perindustrian melalui Balai Diklat Industri (BDI) Makassar berencana menyelenggarakan program Diklat 3 in 1 pengolahan kopi agar SDM di Bantaeng dan sekitarnya mendapatkan skill yang tepat untuk mengelola sumber daya alam di daerahnya," ucap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Masrokhan di Jakarta pada Jumat, 5 April 2024.
BACA JUGA:Program Mudik Gratis Dapat Antusias Masyarakat, Menhub Ingin Tambah Kuota 2 Kali Lipat Tahun Depan
BACA JUGA:Menhub Buka Peluang Mudik Gratis Pakai Pesawat, Kuota Tambah 2 Kali Lipat
Diklat 3 in 1 merupakan program yang memberikan tiga hal sekaligus dalam satu paket bagi para peserta, yakni pelatihan kompetensi agar peserta dapat menguasai skill yang dibutuhkan industri, sertifikat kompetensi yang berguna dalam jenjang karir, serta penempatan kerja di industri terkait.
" BPSDMI Kementerian Perindustrian menaungi tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang menyelenggarakan pelatihan di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2023 saja, telah dilatih 32.714 peserta pada diklat di berbagai sektor industri," lanjut Masrokhan.
Dalam rangka koordinasi industri terkait pelaksanaan Diklat Pengolahan Kopi yang akan diselenggarakan bulan Mei 2024 mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: