Intip Fasilitas Nuklir Iran di Natanz, Jauh di Bawah Tanah Bikin Israel Selalu Gagal Menghancurkannya
Mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi Natanz-AFP-
Mesin sentrifugal Iran sejauh ini belum menghasilkan uranium tingkat senjata yang cukup dan diperkaya hingga tingkat yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir, menurut IranWatch.org.
Namun dikatakan bahwa dengan pengayaan lebih lanjut, Iran mempunyai persediaan uranium yang cukup besar untuk bahan bakar setidaknya lima hulu ledak nuklir.
BACA JUGA:Israel Serang Iran di Kota Isfahan, Teheran Sebut Ada 'Penumpang Gelap'
Citra satelit tahun lalu menunjukkan Iran sedang menggali terowongan di pegunungan dekat situs nuklir Natanz, yang menurut para ahli akan mempersulit penghancurannya melalui serangan udara.
Gambar yang diambil oleh Planet Labs PBC pada bulan April tahun lalu menunjukkan Iran membuat terowongan ke gunung Kuh-e Kolang Gaz La, dekat batas selatan situs asli Natanz.
Kumpulan gambar lain yang diperiksa dengan cermat oleh Pusat Studi Nonproliferasi James Martin yang dibagikan kepada Associated Press pada tahun 2023 tampaknya menunjukkan empat pintu masuk yang digali ke lereng gunung.
Konstruksi di situs Natanz dilakukan lima tahun setelah mantan presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik AS keluar dari perjanjian nuklir.
Kesepakatan itu membatasi pengayaan uranium Iran hingga kemurnian 3,67 persen. Kekuatannya cukup untuk pembangkit listrik sipil saja.
BACA JUGA:Israel Serang Iran di Kota Isfahan, Teheran Sebut Ada 'Penumpang Gelap'
BACA JUGA:Israel Serang Iran Bikin Rupiah Melemah, OJK Minta Masyarakat dan Perbankan Tetap Tenang
Sejak perjanjian nuklir dibubarkan, Teheran mengatakan pihaknya memperkaya uranium hingga 60 persen.
Associated Press melaporkan pada Mei 2023 bahwa para pemeriksa telah menemukan Iran telah memproduksi partikel uranium dengan kemurnian 83,7 persen.
Jumlah ini tidak jauh dari ambang batas 90 persen uranium tingkat senjata.
Total persediaan uranium yang diperkaya Iran mencapai 5.525,5 kilogram pada 10 Februari. Jumlah ini meningkat 1.038,7 kilogram dibandingkan kuartal sebelumnya, menurut laporan triwulan terbaru Badan Energi Atom Internasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: