Artis Inisial P dan Satu Grup Band Terlibat TPPU, Iskandar Sitorus: Kinerja KPK di Bawah Rata-rata
Sekretaris Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengungkapkan kinerja penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berada di bawah rata-rata.-ayu novita-
JAKARTA, DISWAY. ID – Sekretaris Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengungkapkan kinerja penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berada di bawah rata-rata.
“Pertama kali kami sampaikan perihatin ya dengan model kerja KPK, proses penyelidikannya, maaf, dibawah rata-rata penyelidikan bahkan tingkat polres sekalipun,” pungkasnya kepada wartawan pada Senin, 22 April 2024 di Halaman Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Iskandar juga meminta agar KPK membenahi diri dan tidak menganggap dirinya lembaga yang terbaik.
BACA JUGA:Detik-detik 2 Helikopter Bertabrakan, 3 Penumpang Tentara Malaysia Tewas di Tempat
“KPK harus mengoreksi diri tidak menganggap lembaga yang terbaik lagi karena satu tahun tidak ada perkembangan. Sekali lagi tolong KPK jangan berdalih apapun. Kami datang gak ada juga respon baik” ujarnya.
Selain itu Iskandar mengungkapkan kasus korupsi para Gubernur yang dimaksud dapat berkembang menjadi tindak pencucian uang (TPPU).
Ia juga menduga keterlibatan artis berinisial P dan satu group band terlibat TPPU.
Menurut Isakandar artis berisial P tersebut menerima produk kecantikan untuk Perusahaan skincare yang merupakan hasil dari aliran dana korupsi tersebut.
BACA JUGA:Khasiat Tersembunyi dari Bawang Putih Tunggal, Ampuh Dijadikan Sebagai Obat Hebal Anti-Diabetes?
BACA JUGA:Head to Head Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan U-23, Garuda Muda 6 Kali Mengalami Kekalahan
"Jadi inisialnya P, melakukan kegiatan endorse diperiode 2018-2019 atas satu unit skincare yang megah di wilayah Jakarta Selatan, kurang lebih seputaran Kasablanka,” pungkasnya.
Iskandar juga membeberkan ciri-ciri dari artis inisial P tersebut yang diduga terlibat praktik pencucian uang.
“Perempuan, cantik, seksi, berusia muda. Lumayan, di luar kelaziman sebagai profesional endorsement. Aliran dananya tetap, karena sumbernya tetap sejak 2018,” kata Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: