Puncak Harkonas ke-12, Mendag Zulkifli Hasan: Konsumen Berdaya Berkontribusi pada Kemajuan Perekonomian Bangsa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam puncak peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) ke-12 di Jakarta, 24 April 2024.-Dok. Kemendag-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan masih terus mendorong masyarakat untuk menjadi konsumen berdaya, yaitu menjadi konsumen yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan memperjuangkan kepentingan konsumen.
Dengan menjadi konsumen berdaya, masyarakat dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa.
BACA JUGA:Gelar Festival Harkonas 2024, Kemendag Dorong Konsumen Cerdas Bertransaksi
Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan tersebut dalam acara Puncak Perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2024 dengan tema peringatan Harkonas 2024—2028 'Perlindungan Konsumen Menuju Indonesia Emas'. Adapun subtema pada tahun 2024 “Konsumen Kritis Cerdas Bertransaksi” di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Rabu, 24 April 2024.
"Saya berharap masyarakat dapat menjadi konsumen yang berdaya, yakni mengutamakan, membeli, dan menggunakan produk dalam negeri, khususnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menjadi konsumen berdaya adalah menjadi konsumen yang dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa," kata Zulkifli.
Menteri Perdagangan tersebut juga menyampaikan bahwa konsumsi merupakan pendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2023, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen.
Pada tahun tersebut, kontribusi konsumsi rumah tangga mencapai 56,6 persen atau lebih dari separuh total produk domestik bruto (PDB) nasional. Konsumsi rumah tangga ini akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya menyakini pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Marilah kita bersama-sama menjadi konsumen yang kritis yaitu konsumen yang sudah mampu berperan aktif dalam memperjuangkan hak dan kewajibannya, cerdas bertransaksi, dan bijak dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Lebaran 2024, Mendagri Minta Masyarakat Move On dari Perhelatan Pemilu
BACA JUGA:Usai Bisnis Jastip, Kemendag Peringatkan Lagi Larangan Impor Pakaian Bekas
Pemberdayaan dan perlindungan konsumen menjadi faktor kunci dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Saat ini, konsumen Indonesia secara bertahap semakin
cerdas. Ini terlihat dari peningkatan Indeks Keberdayaan Konsumen menjadi 57,04 atau berada pada tahap mampu pada 2023. Sebelumya, pada 2017 Indeks Keberdayaan Konsumen memiliki nilai 33,70 atau berada pada tahap paham.
"Artinya, pada 2017 konsumen Indonesia baru memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen untuk melindungi dirinya. Kemudian, tahun 2023 konsumen Indonesia mampu menggunakan hak dan kewajiban konsumen untuk menentukan pilihan terbaik, termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya," Terang Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: