Rudal Israel Mulai Hujani Rafah, Nyawa 1.7 Juta Pengungsi Terancam

Rudal Israel Mulai Hujani Rafah, Nyawa 1.7 Juta Pengungsi Terancam

Perang Israel dan Hamas hanya menjadi cover. Padahal korban sejatinya adalah jutaan warga Palestina. Mereka terperangkap di Rafah-tangkapan layar X@SoftWarNews-

JAKARTA, DISWAY.ID – Tak menunggu lama, rudal Israel mulai hujani Rafah, di mana 1.7 pengungsi Pelestina masih terjebak di wilayah perbatasan tersebut.

Serangkaian serangan dilakukan oleh Israel pada Senin 6 Mei malam setelah mengatakan bahwa perjanjian dengan Hamas telah gagal.

Selain itu pihak Israel pada Senin lalu juga menyampaikan pengumuman agar pengungsi Rafah segera angkat kaki dari wilayah tersebut.

BACA JUGA:Bung Towel Sayangkan Keluarganya Ikut Diserang Saat Kritik STY: Apa Shin Tae-yong Sebegitu Dewanya?

BACA JUGA:10 Tahun Warteg Bahari di Tanah Abang Dipalakin Preman, Tak Dituruti Dilempar Pisau

Penyerangan yang dilakukan oleh Israel tersebut bertepatan dengan Hari Peringatan Holocaust, di mana Zionis mengebom beberapa bangunan tempat tinggal di Rafah pada malam hari sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.

Penyerangan tersebut diungkapkan juga oleh Juru Bicara IDF yang mengatakan pada Senin malam bahwa militer melakukan serangannya.

Menurut IDF, penyerangan dilakukan dalam upaya mereka untuk menghabisi Hamas yang disinyalis bersembunyi di Rafah bagian timur.

BACA JUGA:Tukang Parkir Liar Indomaret dan Alfamart di Rangkut Dibersihkan, Kapolsek: Tidak Ada Hak Pungut Uang Parkir Lagi

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Singgung Sistem yang Tidak Benar Dikloning: Pemenangnya Sudah Diketahui

Sedangkan Kantor Perdana Menteri mengatakan sebelumnya pada Senin malam bahwa Kabinet Perang telah setuju untuk melanjutkan rencana operasi Rafah Israel.

“Kabinet Perang dengan suara bulat memutuskan bahwa Israel melanjutkan operasi di Rafah untuk memberikan tekanan militer terhadap Hamas guna mendorong pembebasan sandera kami dan tujuan perang lainnya,” bunyi pernyataan itu.

Dalam pergerakannya, di informasikan tank Israel telah memasuki Rafah sejauh 200 meter dari perbatasan, meskipun pihak militer masih belum mengkonfirmasi pergerakan pasuakan alteleri mereka.

BACA JUGA:Tak Ingin Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran, Ganjar Akui Akan Terus Berpolitik Lewat PDIP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: