Mengenal IDTH yang Diresmikan Jokowi Hari Ini, Fasilitas Uji Digital Terlengkap Se-Asia Tenggara

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo telah meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) pada Selasa, 7 Mei 2024 di Jalan Raya Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

IDTH sendiri dikelola oleh Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi. Tempat ini dibangun di atas lahan dengan luas sekitar 22.723 meter persegi dan luas bangunan 11.953 meter.

Hal ini membuat IDTH disebut sebagai pusat pengujian perangkat digital dan telekomunikasi terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara.

BACA JUGA:Jokowi Resmikan Program Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

BACA JUGA:Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di NTB, Anggarannya Capai Rp1,4 Triliun

BACA JUGA:Jokowi Ungkap Ada Dua Hal Yang Bikin Semua Negara Ketakutan, Apa Saja?

Selain itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan jika laboratorium ini mempunyai fasilitas uji digital yang terlengkap di kawasan ini.

Ia pun berharap IDTH ini bisa menjadi laboratorium rujukan untuk pengujian perangkat telekomunikasi di tingkat internasional.

Budi juga menerangkan jika Indonesia Digital Test House (IDTH) telah jadi bagian integral pengembangan ekosistem digital nasional.

Khususnya di bidang pengujian dan kalibrasi dengan metode dan standar internasional.

Lebih lanjut, ia juga menyebutkan jika ada beberapa kegunaan dan peran strategis dalam pengujian perangkat dari IDTH yang telah diresmikan oleh Jokowi tersebut, di antaranya:

BACA JUGA:Mengenal Mixology, Seni Meracik Minuman dengan Cita Rasa Kekinian

BACA JUGA:Mengenal Walimatus Safar, Tradisi untuk Melepas Jamaah Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

• Memastikan keamanan perangkat, meliputi perlindungan atau menjaga kesehatan dan keselamatan manusia dari ketidaksesuaian emisi perangkat yang berpotensi menganggu.
• Berperan sebagai gerbang keluar-masuk produk-produk elektronik di Indonesia, baik ekspor atau impor.
• Berkaitan dengan spectrum management, yang menjadi satu kesatuan dalam manajemen spektrum frekuensi nasional yang bisa menjamin interoperabilitas dan perlindungan dari interfensi antarpengguna perangkat untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
• Memberikan pendampingan dan penyediaan sarana prasarana untuk pengembangan solusi digital.

Adapun, dalam pembangunan lab terbesar ini telah menelan biaya mencapai Rp1 triliun hingga memiliki 12 laboratorium yang dioperasikan secara profesional dan menggunakan metode dan standar internasional, berikut daftarnya:

Sumber: