Fuad Hasan Masyhur Usai Diperiksa KPK, Sebut Maktour Travel Tak Layani Perjalanan SYL

Fuad Hasan Masyhur Usai Diperiksa KPK, Sebut Maktour Travel Tak Layani Perjalanan SYL

maktour travel tegaskan tak layani perjalanan umrah eks mentan syahrul yasin limpo -Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) memeriksa sebagai saksi, Fuad Hasan Masyhur terhadap kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). 

Menurut Fuad, biro perjalanannya tak melayani perjalanan umrah SYL dan keluarganya.

BACA JUGA:Jampidsus Dilaporkan ke KPK oleh KSSTM atas Dugaan Pelanggaran Lelang Aset

BACA JUGA:Mendadak Sekjen DPR Cabut Praperadilan Terhadap KPK di PN Jaksel

"Di sini saya ingin jelaskan bahwa, kami tidak melayani perjalanannya Pak Syahrul," jelasnya usai pemeriksaan kepada wartawan di halaman Gedung Merah Putih KPk, pada Senin, 27 Mei 2024. 

Pemilik perusahaan biro haji dan umroh Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur menjelaskan, bahwa staffnyalah yang membantu pembookingan tiket pesawat untuk SYL beserta rombongannya. 

"Jadi ada pembiayaan yang dikeluarkan dan bukan cuma untuk 1-2 orang, kurang lebih ada sekitar 26 atau 28 orang," tuturnya. 

Fuad juga menjelaskan, bahwa pihak KPK juga sudah meminta maaf karena miskomunikasi yang ditimbulkan, sehingga menimbulkan kesan dirinya tidak kooperatif. 

BACA JUGA:Ketua KPK Tanggapi Jampisdsus yang Dilaporkan KSSTM, Dugaan Korupsi Lelang Aset

BACA JUGA:Fuad Hasan Masyhur Penuhi Panggilan Penyidik KPK Sebagai Saksi TPPU SYL

"Tadi juga mereka minta maaf karena panggilan sebelumnya ada miskomunikasi, saya diminta untuk hadir di Sulawesi di Makassar, sedangkan saya menetap di sini," kata Fuad. 

"Jadi saya jelaskan semua kenapa saya tidak hadir, bukan karena tidak kooperatif, tapi karena merasa gak pernah ada panggilan," lanjutnya. 

Dari fakta persidangan bahwa Maktour diduga memfasilitasi terkait dengan laporan fiktif ada perjalanan umroh menteri, Fuad membantah karena perjalanan itu benar adanya. 

"Memang benar ada perjalanannya, jadi tidak fiktif, ada perjalanan. Untuk umrohnya hanya mungkin 3 hari saja, karena ada pertemuan di Riyad pada tanggal 2 Desember," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: