Kisah Cik Nyimas, Wujudkan Mimpi Zaki Main DBL di Tengah Melawan Komplikasi

Kisah Cik Nyimas, Wujudkan Mimpi Zaki Main DBL di Tengah Melawan Komplikasi

Kisah Cik Nyimas, Wujudkan Mimpi Zaki Main DBL di Tengah Melawan Komplikasi-DBL-

Nyimas selalu berupaya bisa ikut menemani ke mana Zaki bertanding. Sekalipun harus ke luar kota dengan kondisi sakitnya itu.

"Saya yang tidak ikut itu ke Bali. Waktu itu ikut Merpati Cup. Saya juga tidak bisa mendampinginya di turnamen di Lampung yang sedang berlangsung saat ini. Saat ini saya harus istirahat karena baru saja keluar dari rumah sakit," cerita Nyimas.

BACA JUGA:Mahalini Guncang Kopi Good Day DBL Festival 2024: Dulu Nonton Liga DBL Sepulang Sekolah, Sekarang Jadi Bintang Tamu

BACA JUGA:Sejarah Baru di DBL Camp 2024! Ini Wakil Kota Palu Pertama yang Tembus Top 24 Campers

Pada lebaran haji (Idul Adha) kondisi Nyimas memang sempat drop. Ia harus masuk ICU beberapa hari. "Ketika itu Zaki hanya bisa pamit di rumah sakit. Saya minta maaf tidak bisa mendampinginya dan hanya bisa mendoakannya," ucap perempuan asli Palembang itu.

Semangat Nyimas untuk terus mendukung anaknya tak pernah padam karena juga dukungan banyak pihak. Nyimas mencontohkan saat ia masuk ICU beberapa hari lalu.

Saat itu ia dihubungi via video call oleh Tedy Marta Reza bersama guru, para orang tua, dan siswa-siswi SMA BSI. 

"Saya disemangati. 'Ayo Cik (Tante) semangat. Cicik kan ingin Zaki main di DBL. Ini semua sudah dipersiapkan sekolah. Ayo bangun Cik'," ucap Nyimas menirukan suntikan semangat yang ia dapat kala itu.

"Selama ini banyak yang mendukung saya mewujudkan mimpi Zaki bermain di DBL. Termasuk sekolahnya. Karena suami saya kan hanya kuli bangunan," terang Nyimas.

Sejak SMP, apalagi sejak melihat Anggun bermain di DBL, Zaki sangat ingin bisa bermain di DBL. Ia sempat khawatir tak bisa main karena SMA BSI dalam dua tahun belakangan tidak mengirim tim cowok.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif DBL Camp 2024: Kepsek dan Guru SMA Adabiah 2 Padang Dukung Langsung Najya dan Gita di Jakarta

BACA JUGA:Hilangkan Galau Bareng Mahalini di Kopi Good Day DBL Festival 2024!

"Saya tekankan ke dia sejak awal. Kalau mau main di DBL itu tidak hanya soal basket. Tapi nilai akademik juga berpengaruh," kata Cik Nyimas.

Zaki pun termotivasi untuk belajar. Tidak hanya basket. Tapi ia juga harus perhatian benar terhadap akademisnya.

Cowok kelahiran 14 November 2009 itu membuktikan ia layak main di DBL. Nilai akademisnya, kata sang Bunda, tak ada yang di bawah 70. Tak hanya itu, Zaki menamatkan SMP-nya dengan menyelesaikan hafalan Juz 30.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: