Indonesia ‘Juara' 105 dari 200 Negara Anak dengan Kondisi Obesitas

Indonesia ‘Juara' 105 dari 200 Negara Anak dengan Kondisi Obesitas

Ilustrasi anak dengan obesitas--Freepik

Makanan tentu menjadi faktor utama seseorang mengalami obesitas. Terlebih, saat ini berbagai jenis makanan cepat saji dijual di sekitar rumah.

"Apalagi sekarang minuman itu kalorinya lebih tinggi atau setara dengan satu piring nasi dan lauk-lauknya," bebernya.

2. Gadget

Pemberian gadget pada anak memberikan dampak langsung pada aktivitas sehari-hari karena anak cenderung diam di tempat.

Gadget atau smartphone biasanya diberikan orang tua kepada anaknya agar lebih tenang.

"Aktivitasnya berkurang. Jadi kalori yang dimakan, dampaknya tidak bisa keluarkan dan akan menjadi surplus kalori," tuturnya.

BACA JUGA:Waduh! Penelitian Ungkap Lebih dari Satu Miliar Orang di Seluruh Dunia Mengalami Obesitas

3. Rokok, Stres, Polusi, Begadang

Dampak rokok pada anak, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif dapat mempengaruhi berat badan seseorang.

"Ini pengaruhnya terhadap metabolisme anak."

Terganggunya metabolisme ini tidak bisa dianggap enteng karena juga akan berdampak pada kesehatan pembuluh darah dan organ-organ manusia.

Selain itu, faktor stres dan polusi udara serta kurang tidur juga bisa berpengaruh pada kondisi obesitas.

"Begadang atau kurang tidur, tubuh tidak bisa memperbaiki organ-organ tubuh yang rusak pada saat aktivitas sehari-hari."

BACA JUGA:Obesitas Bisa Terjadi di Masa Kanak-kanak, Ini 7 Faktor Umum yang Harus Diwaspadai

4. Makeup dan Sedentary Lifestyle

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: