Cegah Kebobolan Hamil Lagi, Kepala BKKBN Sarankan Busui Tetap Pakai KB

Cegah Kebobolan Hamil Lagi, Kepala BKKBN Sarankan Busui Tetap Pakai KB

Kepala BKKBN, dokter Hasto --BKKBN

JAKARTA, DISWAY.ID - Masih menyusui, kok hamil lagi?

Rupanya, kuncinya adalah ASI eksklusif dan KB.

Kepala BKKBN, dokter Hasto menyarankan agar para ibu-ibu menyusui (busui) menggunakan alat kontrasepsi meski sedang menyusui.

BACA JUGA:Aborsi Penuh Risiko, Bisakah Wanita Hamil Kembali?

Ia menegaskan hal itu perlu dilakukan untuk menekan hormon kesuburan.

“KB pasca persalinan itu penting sekali. Hati-hati ibu bapak kalau tidak sering menyusui secara eksklusif aktif, itu sering mudah hamil. Jadi salah satu kepentingan menyusui itu adalah mencegah kehamilan,” kata Hasto, Rabu, 7 Agustus 2024.

Ia menyebutkan bila air susu produktif maka akan menekan hormon kesuburan.

BACA JUGA:Kemenkes Buka Suara Soal Usia Kehamilan yang Bisa Lakukan Aborsi

Follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang dikeluarkan oleh otak akan ditekan oleh hormon yang keluar ketika menyusui yaitu hormon oksitosin dan prolaktin. 

“Sehingga ketika ibu-ibu menyusui insya Allah dia tidak subur. Tapi ingat, yang menyusuinya tidak sukses, kadang-kadang/tidak frekuen, tidak sering sekali, sering kebobolan, ini subur. Ibu-ibu yang baru melahirkan ini kan sering ada yang nanti ajalah KB-nya. Maka, hati-hati meskipun menyusui, KB-lah, misalnya pakai kondom. Atau sekarang ada suntik dan pil KB yang tidak mengurangi air susu. Kemudian ada susuk yang bisa langsung dipasang setelah melahirkan. Semuanya bisa gratis," jelas dokter Hasto.

BACA JUGA:Irwansyah dan Zaskia Sungkar Jalani Program Kehamilan Bayi Tabung Anak Kedua

Dokter Hasto juga menyebutkan, menyusui harus rutin. Teorinya, semakin sering menyusui produksi ASI akan bagus.

Hendaknya juga saat menyusui dilakukan bergantian dari payudara kanan dan kiri.

BACA JUGA:Selamat! Lesti Kejora Hamil Anak Kedua, Langsung Dipeluk Rizky Billar

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads