Gempa Megathrust Nankai Persis di Indonesia Tinggal Menunggu Waktu, Berikut Mitigasi untuk Daerah Terdampak

Sekedar informasi, Jepang bagaian Selatan dilanda gempa Megathrust Nankai yang terjadi pada pekan lalu berlokasi di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku, dan Kinki.

Megathrust sendiri salah satu seismic gap atau zona sumber gempa potensial, namun belum terjadi gempa besar puluhan hingga ratusan tahun. 

Dalam mengatasi terjadinya hal tersebut, BMKG telah mengupayakan sejumlah langkah mulai dari persiapan sistem monitoring, processing, dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

BACA JUGA:Gempa Bumi Guncang Banten dan Sukabumi dengan Skala yang Sama, BMKG Bilang Begini

BACA JUGA:Kongres PMII Tak Berjalan Sesuai Mekanisme Persidangan, Para Kandidat: Kongres Ini Cacat!

Berikut Mitigasi Daerah Terdampak Gempa Megathrust 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan mitigasi utama dalam menghadapi gempa bumi dengan melakukan penguatan struktural pada bangunan.

Penguatan struktur banguan tahan gempa berpotensi mengurangi korban jiwa akibat gempa bumi.

Apalagi, kata Abdul Muhari, gempa di Indonesia pada dasarnya bukanlah gempa bumi yang bersifat membunuh.

Selain itu, Abdul Muhari juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) bangunan tahan gempa.

BACA JUGA:Kemungkinan PDIP Usung Anies di Pilkada Jakarta, Ahok: Tak Mungkin Ambil Orang Luar

BACA JUGA: Atlet yang Tak Raih Medali di Olimpiade Paris 2024 Tetap Dapat Bonus Ratusan Juta

“Setiap kita harusnya wajib mengacu pada dokumen-dokumen tersebut Ketika membangun bangunan atau aset pribadi maupun aset kolektif,” kata Abdul Muhari.

Apabila bangunan yang ada tidak tahan gampa, maka disarankan untuk melakukan penguatan struktur bangunan secara mandiri (retrofit).

Jika retrofitting tidak bisa untuk dilakukan, maka bisa memastikan jalur keluar rumah bersih dari potensi rubuhan perabot yang besar, seperti lemari dan sebagainya.

Sumber: