IDI Akui Adanya Permasalahan Sistem Picu Bullying di PPDS , Singgung Jam Kerja Tinggi dan Tidak Digaji
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib menyebut memang terdapat kultur perundungan pada terhadap peserta PPDS atau Program Pendidikan Dokter Spesialis.-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib menyebut memang terdapat kultur perundungan pada terhadap peserta PPDS atau Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Ia juga mengatakan bahwa kasus perundungan sudah menjadi perhatian pihaknya sejak dua tahun terakhir serta membuka hotline pengaduan praktik bullying dan dipastikan menjaga kerahasiaan pelapor.
Bersama dengan itu, pihaknya juga melakukan berbagai upaya advokasi untuk memutus budaya buruk tersebut.
BACA JUGA:IHSG Bergerak Menguat Ditengah Demo di Gedung DPR, Investor Asing Ramai Borong Saham
BACA JUGA:DPR Akan Jadwalkan Ulang Rapat Paripurna Soal Pembahasan RUU Pilkada
"Kami juga melakukan sebuah upaya advokasi karena bicara bullying itu bicara sistem. Jadi kalau kemudian kita bicara bullying ini menjadi satu bagian dalam sistem, terutama sistem pendidikan kedokteran spesialis, maka ada peran-peran stakeholder yang tentunya harus juga diperbaiki," terang Adib pada konferensi pers daring pada Selasa 21 Agustus 2024.
Menurutnya, harus ada perubahan kultur dalam proses pendidikan mulai dari hulu ke hilir.
"Kultur di dalam pendidikan dan kedokteran ini harus diubah oleh top-downnya. Kita bicara hierarki, jenjang pendidikan dokter spesialis," tuturnya.
BACA JUGA:Ada Unjuk Rasa Hari Ini, Begini Kondisi IHSG Terkini
Dalam hal ini, institusi pendidikan kedokteran, fakultas kedokteran, university based, maupun hospital based dan rumah sakit tempat pendidikan.
"Sehingga kalau kemudian kita bicara ini menjadi satu bagian, dalam kultur ini perubahan juga dengan sistem pendidikannya," jelasnya.
Adib menyoroti peran penting institusi pendidikan dan Kementerian Kesehatan untuk melakukan upaya-upaya pemutusan rantai bullying.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: