Ekonomi Masyarakat RI di Ujung Tanduk karena Peran Agama 'Eksklusif', Budaya Bazar Tak Terdengar Lagi

Ekonomi Masyarakat RI di Ujung Tanduk karena Peran Agama 'Eksklusif', Budaya Bazar Tak Terdengar Lagi

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais-Sabrina Hutajulu/Disway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID – Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya Gelar Fokus Group Diskusi (FGD) Ke-3 Peran Agama dan Budaya Sebagai Sumber Inspirasi dan Praktik Dalam Pemberdayaan.

Tokoh-tokoh agama dan Pemerhati budaya memaparkan sejumlah fakta historis keterkaitan peranan agama yang kemudian menjadi budaya.

Provinsial Sarekat Jesus Provinsi Indonesia Romo Benedictus Hari Juliawan memaparkan sejumlah pandangannya terkait dengan ajaran agama.

BACA JUGA:Oknum Polisi yang Dipatsus Propam Karena Pungli di Samsat Bekasi Mengaku Baru Sekali Beraksi

Menurut Romo Bene, ajaran agama dapat dijadikan rem egoisme manusia namun juga di sisi lain, ajaran agama dapat dikritik dalam sudut pandang sosiologis.

"Agama bisa memberdayakan umat manusia, namun juga bisa memperdaya umat manusia. Jadi Agama seharusnya tidak ekslusif, namun inklusif, tetap menjaga identitas keagamaannya," terangnya dikutip Jumat 13 September 2024.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais, mengungkapkan bahwa antar agama akan lebih mudah bersatu jika dihadapkan pada tantangan bersama seperti terhadap isu-isu lingkungan, isu kemanusiaan dan lainnya. 

Seperti pada program Eco Bhinneka yang dijalankannya, cenderung lebih mudah dilaksanakan karena adanya isu bersama.

BACA JUGA:Oknum Polisi Pungli di Samsat Bekasi, Berujung Dipatsus!

“Fenomena lintas agama untuk hal kemanusiaan adalah hal yang baik. Tantanganya di tengah isu politik semuanya ingin hal yang instan, padahal pemberdayaan adalah proses yang panjang. Seringkali dalam sebuah program pemberdayaan dikejar-kejar hasil yang konkrit dalam jangka waktu yang singkat," tuturnya.

Selanjutnya, Haidar Bagir selaku co-Founder dan CEO Mizan menjelaskan bahwasanya budaya bazar atau pasar yang sudah ada sejak berabad lamanya, harus tetap dipertahakan guna mendorong budaya dan ekonomi masyarakat sekitar. 

Bazar kata Haidar, atau diartikan ke Bahasa Indonesia yaitu pasar, itu adalah satu tradisi yang sudah berumur berabad-abad.

BACA JUGA:Terbongkar! Kemenkes Pastikan Perundungan PPDF FK Undip di RS Kariadi Bukan Sekali Saja, Ini Sikap Tegas Pemerintah

"Menurut saya bisa mengembangkan budaya dan juga perekonomian masyarakat. Di satu sisi dalam Al Quran disebutkan bahwa setelah kamu salat jumat, bertebaranlah kamu untuk mencari rejeki dari Tuhan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: