Industri Manufaktur Sukses Catatkan Kinerja Positif, Kini Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Industri Manufaktur Sukses Catatkan Kinerja Positif, Kini Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Industri Manufaktur Sukses Catatkan Kinerja Positif, Kini Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi-Kemenperin-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menyusul kabar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 lalu yang sukses mencapai angka 5,03 persen, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga turut mengungkapkan bahwa industri pengolahan nonmigas juga turut mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,75 persen sepanjang tahun 2024.

Diketahui, capaian ini naik dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 4,69 persen. Selain itu, sektor manufaktur juga masih konsisten menjadi sumber penyumbang tertinggi bagi kinerja PDB Indonesia.

BACA JUGA:Mantap! Inflasi Januari 2025 Turun dari Desember 2024, PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi Lebih Tinggi

BACA JUGA:Jalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor Manufaktur

"Selama ini sektor industri manufatur terbukti berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan-kebijakan strategis yang dapat mendorong peningkatkan efisiensi, produktivitas, daya saing, dan keberlanjutan sektor manufaktur," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasmita, di Jakarta, pada Rabu 5 Februari 2025.

Sementara itu merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri manufaktur pada tahun 2024, antara lain ditopang oleh kinerja industri logam dasar yang tumbuh sebesar 13,34 persen. Performa positif sektor ini karena didukung peningkatan dari permintaan pasar ekspor.

BACA JUGA:Manufacturing Indonesia 2024 Hadir di JIEXPO Kemayoran, Pameran Industri Manufaktur Terbesar di Asia Tenggara

BACA JUGA:PMI Manufaktur Terkontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin Soroti Hal Ini

Selain itu pada triwulan IV tahun 2024, industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 4,89 persen, naik jika dibandingkan dengan capaian pada triwulan III tahun 2024 sebesar 4,84 persen dan pada periode yang sama tahun 2023 sebesar 4,49 persen.

Tidak hanya itu, subsektor industri makanan dan minuman juga turut memegang andil cukup besar dengan mencatatkan pertumbuhan 5,90 persen.

Kinerja gemilang ini ditopang oleh permintaan domestik untuk konsumsi bahan baku industri serta adanya permintaan luar negeri.

"Sebagaimana hasil dari laporan PMI manufaktur dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada awal tahun ini yang berada di fase ekspansi, memperlihatkan bahwa para pelaku industri manufaktur di Indonesia terlihat optimistis dan percaya diri yang tinggi dalam menyongsong tahun 2025, meskipun masih diwarnai dengan gejolak ekonomi dan politik global yang belum stabil," tutur Menperin Agus.

BACA JUGA:PMI Manufaktur Masih Kontraksi di November Ini, Kemenperin Tegaskan Pentingnya Regulasi Pro Industri

BACA JUGA:Hubungan Bilateral Capai 75 Tahun, Indonesia dan Tiongkok Perdalam Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads