Hubungan Bilateral Capai 75 Tahun, Indonesia dan Tiongkok Perdalam Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Hubungan Bilateral Capai 75 Tahun, Indonesia dan Tiongkok Perdalam Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur

Hubungan Bilateral Capai 75 Tahun, Indonesia dan Tiongkok Perdalam Kerja Sama di Sektor Industri Manufaktur-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Tanpa disadari, hubungan bilateral antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok akan mencapai 75 tahun pada tahun 2025 mendatang. 

Bahkan, nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Tiongkok pada kuartal III 2024 mencapai USD 96,39 miliar dengan tren meningkat sebesar 32,23 persen sejak tahun 2019.

BACA JUGA:Jokowi Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Abu Dhabi Jelang 96 Hari Pemerintahannya Berakhir

BACA JUGA:Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang Lewat Perdagangan Senilai USD 37,3 Miliar

Dengan hubungan baik yang telah dijalin lebih dari tujuh dekade tersebut, Indonesia-RRT semakin memperdalam dan memperluas kerja sama, termasuk di sektor industri manufaktur.

Salah satu kerja sama manufaktur antara Indonesia-RRT yang sangat berkembang adalah pada industri otomotif. 

Dari Guangxi, salah satu provinsi di RRT, perusahaan otomotif SAIC-GM-Wuling Automobile Co., Ltd berasal. Tercatat, pada tahun 2022, nilai investasi Provinsi Guangxi ke Indonesia mencapai USD 2,34 miliar.

"Investasi tersebut berasal dari 53 perusahaan, salah satunya Wuling Motors, yang telah membangun pabrik di Jawa Barat dan berinvestasi sebesar USD1 Miliar di Indonesia," ujar Wakil Menteri Perindustrian (Wamenerin), Faisol Riza, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 30 November 2024.

BACA JUGA:Terima Kunjungan Dubes Arab Saudi, Indonesia Terus Pererat Kerja Sama dan Hubungan Bilateral

BACA JUGA:PM Ceko Beri Ucapan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Nyatakan Siap Perkuat Hubungan Bilateral

Melanjutkan, Faisol menambahkan bahwa investasi terbesar Tiongkok di Indonesia yang juga dipandang penting adalah pembangkit listrik dan energi.

Ia menyatakan keinginan untuk terus mengembangkan kerja sama tersebut di Indonesia.

"Tidak hanya kerja sama di bidang otomotif, kami terbuka untuk kerja sama di bidang lainnya, salah satunya dalam membangun industri semikonduktor," kata Faisol.

Tidak hanya itu, hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah RI dalam membangun industri yang mampu menghasilkan produk- produk dengan local content tinggi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads