Pengamat Sebut Cagub-Cawagub Jakarta Belum Miliki Program Pengelolaan Sampah
Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif CESS (Center for Energy Security Studies), Ali Ahmudi Achyak menyebut, pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta belum memiliki program konkret terkait pengolahan sampah.-Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif CESS (Center for Energy Security Studies), Ali Ahmudi Achyak menyebut, pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta belum memiliki program konkret terkait pengolahan sampah.
Menurutnya, paslon yang akan berlaga dalam Pilkada Jakarta 2024 mesti memiliki program pengelolaan sampah yang baik.
Pasalnya, anggaran besar yang selama ini dimiliki Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola sampah belum maksimal.
Padahal, sampah merupakan salah satu masalah yang serius di Jakarta.
BACA JUGA:Tampang Terduga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman: Sudah Jadi Tersangka!
BACA JUGA:Hong Kong Open 2024: Putri KW Gagal Raih Podium Tertinggi Usai Kalah dari Wakil China
"Ini sangat disayangkan karena menunjukkan calon gubernur belum memahami salah satu problematika akut Jakarta atau justru menganggap masalah sampah sebagai program yang tidak penting bagi Jakarta," katanya dalam keterangan pers pada Senin, 16 September 2024.
Ali msnyampaikan, berdasarkan data capaian kinerja pengelolaan sampah di Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah di Jakarta meningkat menjadi 3,14 juta ton pada 2023 dari yang sebelumnya 3,11 juta ton pada 2022.
Namun, jumlah sampah yang dikelola angkanya turun dari 2,29 juta ton menjadi 2,27 juta ton pada 2023.
Ali lalu menyinggung permasalahan sampah telah menghabiskan APBD DKI Jakarta hingga Rp3,4 triliun per tahun.
BACA JUGA:Menteri PUPR Basuki Pamer Update KIPP IKN ke DPR dan Kapolri
BACA JUGA:Bank BCA Buka Lowongan Kerja 2024 Terbaru untuk Lulusan S1-S2, Peluang Jadi Karyawan Tetap!
Pos anggaran tersebut terdiri dari Rp500 miliar untuk menyewa lahan di Bantargebang sebagai lokasi TPA.
Kemudian Rp2,9 triliun untuk pengelolaan serta pengangkutan sampah dari titik pengumpulan hingga ke Bantargebang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: