Polda Metro Terima Laporan Pengeroyokan Staf Arsjad Rasjid Saat Kisruh di Menara Kadin

Polda Metro Terima Laporan Pengeroyokan Staf Arsjad Rasjid Saat Kisruh di Menara Kadin

Polda Metro Jaya terima laporan staf Arsjad Rasjid yang diduga mengalami pengeroyokan di Menara Kadin.-Disway.id/Rafi Adhi-

BACA JUGA:Hamdan Zoelva Minta Menkumhan Tolak Permohonan Pengesahan Anindya Bakrie Sebagai Ketum Kadin

"Akhirnya kita bergeser dari aula yang tempat kami berkumpul 50 orang itu ke tempat rapat meeting. Jadi, di situ kita bicara, kita menyampaikan, dan Pak Umar Kei juga terlibat di situ," ujarnya.

"Terakhir saya menyampaikan bahwa ini adalah urusan Kadin. Saya bilang dengan Pak Taufan, saya sampaikan ke Pak Taufan, 'Pak Taufan kan versi Munaslub Pak Anin, saya versi Pak Arsjad Rasjid, dan kita berpedoman kepada Keppres tentang pengangkatan Ketua Kadin. Jadi, kami merasa, kami berhak di sini, dan di sini kami menyewa, bukan kantor orang lain. Kami atas nama Pak Arsjad, Direktur Eksekutif Hotasi Nababan, dan ada tanda bukti kontrak sewa menyewa dengan pengelola gedung. Artinya ini kan kantor kami, dan kami berpedoman pada Keppres. Saat ini, Keppres masih atas nama Bapak Arsjad Rasjid', saya bilang kayak gitu. 'Jadi, kalau nanti Bung Taufan ada di pihak Anin, kalau Keppres keluar, saya juga akan keluar', saya bilang kayak gitu. Jadi, saat ini Keppres di siapa, masih Pak Arsjad bung Taufan'. Berarti kan saya bisa berkantor," tambahnya.

Disebutkannya, dirinya bersama Umar Kei awalnya berbicara baik-baik satu sama lain mengenai kepengurusan Kadin.

"Baik-baik, sangat baik-baik. Kami menyampaikan bukti-bukti, tanda kontrak kami, kami juga menyampaikan bahwa ini masalah internal Kadin walaupun ada perbedaan. Nah, ternyata Pak Umar Kei itu kan bicara terus. Saya potong, saya bilang, 'ini urusan rumah tangga Kadin. Walaupun perbedaan persepsi antara kami. Tapi kami keluarga besar'. Saya bilang kayak gitu. 'Jadi, saya berharap yang bukan anggota Kadin, silakan keluar'. Beliau marah. Berdiri mengambil minuman kaleng nescafe langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis," tuturnya.

"Kena, saya agak marah saya bangun ternyata anak buah pak Umar ada disebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu. Dipukul kepala, kemarin memar diatas kepala saya lah. Karena korban ada dua di kami satu orang melindungi saya akhirnya dia yang kena pukul banyak. Setelah itu kejadian tidak menentu lagi pada akhirnya  meraka ada pasukan dan akhirnya saya undang teman-teman kita untuk ke Kadin akhirnya terjadi bentrokan," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: