Cerita Keluarga Rahmat Terakhir Kali Bertemu Sebelum Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Bekasi
Adik ipar Rahmat, Muhamad Yusuf (40 tahun) melaporkan bahwa dirinya tidak dapat dihubungi melalui telepon seluler sejak kebakaran pabrik terjadi, dari pagi hingga malam.-Dimas Rafi/Disway.id-
BEKASI, DISWAY.ID - Salah satu keluarga korban atas nama Rahmat (42 tahun) dari sembilan jenazah dalam peristiwa kebakaran pabrik minyak goreng PT Priscolin mengaku khawatir.
Hingga kini, PT Jati Perkasa Nusantara memproduksi pakan ternak, berlokasi di daerah Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi pada Jumat, 1 November 2024 pagi WIB yang terbakar belum diketahui keberadaannya.
Diketahui bahwa Rahmat adalah salah satu karyawan yang bertugas menjalankan alat berat berjenis operator forklift.
BACA JUGA:Hujan Deras Bikin Tebing Tol Jagorawi Roboh, Pengendara Diimbau Berhati-hati
BACA JUGA:Cara Ajukan Sanggah PPPK 2024 Tahap 1, Kesempatan untuk Pelamar yang Tidak Lolos!
Adik ipar Rahmat, Muhamad Yusuf (40 tahun) melaporkan bahwa dirinya tidak dapat menghubungi korban melalui telepon seluler sejak kebakaran pabrik migor terjadi, dari pagi hingga malam. Baik melalui panggilan telepon maupun pesan WhatsApp.
"Jadi dia (Rahmat) kan masuk malam, terakhir kami telfon itu jam 23.00 WIB hari Kamis, seharusnya pulang besok jam 08.00 WIB, tapi pagi itu belum ada kabar, pulang ditelepon tidak bisa dan temannya ngabarin itu kalau PT-nya tempat pak Rahmat kebakaran, dan terus coba dicek soalnya ditelepon tidak bisa sampai sekarang," ungkap Yusuf ketika ditemui di kediamannya pada Jumat, 1 November 2024 malam WIB.
Dijelaskan, saat Rahmat dan istrinya mendatangi lokasi kebakaran, mereka tidak dapat menemukan Rahmat di tempat tersebut.
Bahkan, Satpam setempat langsung mengarahkan keluarga tersebut ke Rumah Sakit (RS) Ananda, yang selama ini dikenal sebagai tempat perawatan korban kebakaran.
BACA JUGA:Polres Bekasi Selidiki Penyebab Kebakaran Pabrik yang Tewaskan 9 Orang
BACA JUGA:Prabowo Minta Wiranto, AHY dan Sejumlah Menterinya Bernyanyi di Acara GSN
"Terus kami di RS Ananda dan di situ ada tiga orang korban luka kalau tidak salah, dari situ juga tidak ada, terus lanjut lagi ke RS Polri dan di situ kondisi ada delapan jenazah, tapi statusnya belum diketahui sama sekali jadi harus tes DNA," terangnya.
Yusuf menyimpulkan bahwa pihak keluarga telah berupaya sekuat tenaga untuk mencari Rahmat.
Saat ini, pihak keluarga hanya bisa berharap hasil positif untuk korban sembari menunggu hasil tes DNA.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: