Puluhan Bandit Pangan Dibekuk Polda Jabar, Oplos Beras Hingga Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Puluhan Bandit Pangan Dibekuk Polda Jabar, Oplos Beras Hingga Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

Puluhan bandit pangan dibekuk Polda jabar, di mana pelaku melakukan tindakan oplos besar hingga penyalahgunaan BBM subsidi.-Polda Jabar-

BANDUNG, DISWAY.ID - Puluhan bandit pangan dibekuk Polda jabar, di mana pelaku melakukan tindakan oplos beras hingga penyalahgunaan BBM subsidi.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan pengungkapan kasus dugaan tindak pidana pangan dan sumber daya alam ini dilakukan sebanyak 13 kasus sejak 25 Oktober 2024.

Diungkapkannya, sebanyak 15 tersangka dibekuk pihak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Jawa Barat.

BACA JUGA:Liverpool Tertarik Datangkan Pemain Keturunan Indonesia, Kesepakatan Tijjani Reijnders Ditukar Federico Chiesa

BACA JUGA:Apa Itu Santet Segoro Pitu yang Diangkat Jadi Film Bioskop, Teror Mistis Ancam Nyawa Satu Keluarga

"Barang bukti yaitu tepung terigu sebanyak 21,25 ton ,Pupuk bersubsidi sebanyak 33,973 ton, solar subsidi sebanyak 3300 liter, pertalite subsidi sebanyak 60 liter, tabung LPG subsidi sebanyak 193 tabung,"  katanya kepada Disway.Id, Kamis 7 November 2024.

Selain itu penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar dan Penyidik Polres jajaran mengungkap adanya penyimpangan terkait dengan beras yang berjumlah 870 kg.

Sementara Wadireskrimsus Polda Jawa Barat, AKBP Maruly Pardede menyebut modus operandi para pelaku diantaranya adalah repacking yaitu mengganti karung kemasan tepung terigu merek segitiga biru. 

BACA JUGA:Pasca Kebakaran Hebat, PT Jati Perkasa Nusantara Masih Ditutup Sementara

BACA JUGA:4 Rekomendasi Film Tentang Generasi Sandwich, Terbaru Ada Home Sweet Loan hingga 1 Kakak 7 Ponakan

"Kemudian modus lain adalah menimbun kemudian dijual pupuk subsidi dengan jenis/merek urea dan ponska diatas harga eceran tertinggi atau heat," sebutnya.

"Lalu para pelaku juga mengoplos beras bulog dengan beras lokal dikemas ulang dan dijual ke konsumen, kemudian modus lain adalah penyalah gunaan BBM bersubsidi dengan membeli BBM dari SPBU menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi dan dijual untuk industri," lanjutnya.

Tidak hanya itu, diantara pelaku juga melakukan penyuntikan LPG 3 kg bersubsidi ke tabung 12 Kg dan dijual dengan harga non subsidi.

BACA JUGA:Kim Jong Un Belum Ucapkan Selamat untuk Trump, Media Korut Bungkam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads