Dosen Esa Unggul Peringati Hari AIDS Sedunia

Dosen Esa Unggul Peringati Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Tahun ini menandai peringatan ke-36 sejak acara pertama kali digelar pada tahun 1988. -dok disway-

Namun demikian, setelah hampir empat dekade, hingga bulan Juli 2024, belum ada vaksin HIV yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat ataupun di negara lainnya. 

Para ilmuwan masih terus berupaya mengembangkan vaksin HIV dengan beberapa pendekatan terkini antara lain vaksin HIV berbasiskan teknologi RNA dan upaya strategi inovatif lainnya. 

Para peneliti vaksin HIV mengakui bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangkan vaksin HIV, antara lain disebabkan karena tingkat mutasi virus HIV yang tinggi.

Selain itu karena banyaknya varian virus HIV dan kemampuannya menghindari sistem kekebalan tubuh manusia, serta terbatasnya jumlah hewan percobaan dan pendanaan tidak mencukupi, serta kendala dalam merekrut relawan untuk uji klinik vaksin HIV. 

BACA JUGA:Kampanye #WomenwithValue, Kaum Hawa Jaga Lingkungan dengan Tanam Bibit Mangrove di Pesisir Jakarta

BACA JUGA:Hore! KJP Plus dan KJMU Tahap II Tahun 2024 Cair 6 Desember, Segini Nominal yang Diterima

Apa Makna Tema Hari AIDS Sedunia 2024

Menurut Prof. Maksum, makna dari tema Hari AIDS Sedunia 2024 adalah bahwa akses terhadap kesehatan, termasuk layanan pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV, merupakan hak asasi manusia. 

Melindungi hak ini berarti memastikan bahwa layanan kesehatan tersedia untuk setiap individu, tanpa diskriminasi apapun, terlepas dari status HIV, latar belakang, jenis kelamin, atau tempat tinggal mereka. 

Akses yang setara terhadap pencegahan HIV menjadi kunci untuk menghentikan infeksi HIV yang baru.

“Stigma negatif dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV-AIDS dapat melemahkan upaya melawan AIDS,” terangnya.

Oleh sebab itu memberikan akses pengobatan yang optimal dapat menyelamatkan nyawa para pengidap HIV-AIDS. Melalui diagnosis dini dan terapi antiretroviral yang konsisten, orang dengan HIV-AIDS dapat menjalani hidup sehat dan memungkinkan tidak ada risiko penularan, serta melindungi masyarakat. 

Dengan melindungi dan menjamin hak setiap orang atas kesehatan terutama bagi penderita HIV-AIDS sejatinya kita dapat menurunkan infeksi baru HIV, sehingga dunia dapat mengakhiri wabah epidemi AIDS ini. 

“Semoga kita dapat mencapai tujuan utama kita yaitu generasi bebas HIV-AIDS”, pungkasnya akhiri perbincangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads