Korban Agus Disabilitas NTB Menjadi 13 Orang, KemenPPPA: Kami Jaga Kerahasiaan

Korban Agus Disabilitas NTB Menjadi 13 Orang, KemenPPPA: Kami Jaga Kerahasiaan

Korban Agus Disabilitas NTB menjadi 13 orang, di mana KemenPPPA mengungkapkan akan menjamin kerahasiaan mereka.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Korban Agus Disabilitas NTB menjadi 13 orang, di mana KemenPPPA mengungkapkan akan menjamin kerahasiaan mereka.

Plt. Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA Ratih Rachmawati mendorong agar para korban pelecehan seksual oleh I Wayan Agus Suartama, disabilitas asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Seperti yang diketahui, kasus yang awalnya hanya satu korban melapor kini semakin bertambah hingga 13 orang.

"Kami juga sedang mencoba melakukan advokasi untuk para korban yang merasa memang pernah mendapatkan tindakan-tindakan entah itu pelecehan seksual, entah itu kekerasan seksual dan lain sebagainya dilakukan oleh tersangka ini," terang Ratih kepada Disway.id, 5 Desember 2024.

BACA JUGA:Penampakan 4 Foto Terbaru Harun Masiku, Ciri-Ciri Khusus Suara Sengau

BACA JUGA:Fitur Hyundai all new Santa Fe, Manjakan Pengendara dan Penumpang dengan Safety Fitur hingga Entertainment

Oleh karena itu, ia mengharapkan para korban bisa melapor ke UPTD PPA atau langsung ke Polda NTB.

Jadi tentunya diharapkan bisa melapor ke UPT PPA atau ke polda langsung.

Namun demikian, hal ini memerlukan upaya yang tidak mudah karena seperti yang diketahui, banyak korban kekerasan seksual yang tidak berani menyampaikan.

BACA JUGA:KAI Daop 1 Jakarta Upgrade 5 KA ke Rangkaian New Generation Sambut Libur Nataru

BACA JUGA:Breaking News! Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

"Pertama, tentunya aib menurut mereka, kemudian ada stigma dan lain sebagainya sehingga kita perlu meyakinkan para korban," tuturnya.

Beberapa hal yang perlu diyakinkan mulai dari menjaga kerahasiaan serta memastikan proses-proses yang bisa memberikan rasa keadilan bagi korban.

Pentingnya perlindungan dari kerahasiaan sehingga nantinya mereka tidak menjadi sasaran bullying ataupun stigma di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads