Viral Kisah Ibu 7 Anak Korban Child Grooming, Pelaku Manipulatif Atas Nama Cinta

Viral Kisah Ibu 7 Anak Korban Child Grooming, Pelaku Manipulatif Atas Nama Cinta

Ilustrasi fenomena child grooming--Kids Up

BACA JUGA:Ramai Fenomena Childfree, Menteri Wihaji: Tetap Hormati Pilihan Itu

Keduanya menikah ketika L berusia 18 tahun, sedangkan sang suami berusia 39 tahun.

Padahal, berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019, usia minimal menikah di Indonesia adalah 19 tahun.

Bahkan, L telah mengenal suaminya sejak hampir lulus SMP dan mulai pendekatan hubungan di kelas 2 SMK.

Kendati demikian, usai ramai mengenai permasalahan ini, L menegaskan bahwa ia menjalani hidupnya dengan baik dan bahagia bersama sang suami.

BACA JUGA:Ramai Fenomena Childfree, Menteri Wihaji: Tetap Hormati Pilihan Itu

Pelaku Manipulatif Atas Nama Cinta

Pernikahan terhadap anak di bawah umur ini, merupakan salah satu bentuk dari child grooming.

Plt Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Ratih Rachmawati menjelaskan, child grooming merupakan tindakan di mana orang dewasa membangun hubungan emosional dengan seorang anak atau remaja dengan tujuan mengeksploitasi mereka.

"Proses ini dilakukan secara bertahap dan manipulatif sehingga anak tidak menyadari bahwa ada bahaya yang mengancam," terang Ratih kepada Disway, dikutip 27 Desember 2024.

Sehingga, korban seringnya tak sadar telah menjadi korban karena pelaku mencoba membangun hubungan saling percaya dengan anak-anak tersebut.

Terlebih ketika pelaku sering menunjukkan sikap penuh cinta, perhatian, dan penerimaan yang membuat korban merasa dicintai dan dihargai.

BACA JUGA:Apa Itu Child Grooming? Istilah yang Dikaitkan Kasus Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo, Kenali Dampaknya

"Korban child grooming sering merasa tidak menjadi korban karena adanya sikap pelaku yang sering menunjukkan rasa cinta, perhatian dan penerimaan yang membuat korban merasa dicintai dan dihargai tanpa membaca niat pelaku menjalin hubungan dengan anak di bawah umur ataupun upaya manipulasi yang dilakukan oleh pihak pelaku," paparnya.

Bahkan, tak jarang korban justru merasa bangga telah menjalin hubungan dengan pelaku yang jauh lebih tua dan merasa aman untuk menjalani hidupnya dalam pernikahan.

Hal ini karena korban yang usianya jauh dibanding pelaku child grooming dapat memunculkan anggapan bahwa pelaku terlihat lebih “matang” secara ekonomi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads