Manipulatif! KPU Sebut Ada Politisi Berstatus ASN Terdaftar di DCS Anggota Legislatif, Kok Bisa?

Manipulatif! KPU Sebut Ada Politisi Berstatus ASN Terdaftar di DCS Anggota Legislatif, Kok Bisa?

Komisioner KPU RI, Idham Holik saat menghadiri acara diskusi di Hotel Aston, Bali-Intan Afrida Rafni-

BALI, DISWAY.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menemukan adanya manipulatif yang dilakukan oleh beberapa politisi saat masa tahapan daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam acara diskusi Bawaslu bersama dengan KPU dengan tema 'Teknis Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta Penetapan Daftar Calon Tetap Dalam Pemilihan Umum 2024' di Hotel Aston, Denpasar, Bali, Rabu, 27 September 2023.

Dia menyebutkan bahwa perilaku manipulatif tersebut dilakukan oleh beberapa politisi yang mendaftarkan sebagai bacaleg, namun masih berstatus ASN atau pejabat publik. 

BACA JUGA:Heboh! Teknologi Petasol Karya Anak Bangsa yang Diklaim Mampu Ubah Sampah Plastik Jadi BBM: Cocok untuk Mesin Fortuner!

Adapun perilaku manipulatif yang sudah melanggar syarat dan ketentuan sebagai peserta bacaleg ini pertama kali ditemukan oleh KPU pada Agustus 2023 lalu. 

"Apakah mereka ini ASN? Apakah mereka ini pejabat-pejabat yang wajib menggundurkan diri? Ternyata sampai dengan masa tanggapan masyarakat, mereka luput, tidak diketahui publik. Baru diketahui pada akhir bulan Agustus lalu," ujar Idham Holik. 

Dia pun mengaku sempat bingung atas temuan tersebut. Apakah perilaku manipulatif itu merupakan sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan oleh para partai politik atau tidak. 

BACA JUGA:Link DANA Kaget Gratis Rp100.000 untuk Hari Ini, Kamis 28 September 2023: Tinggal Klik Nih!

Namun yang pasti, kata Idham Holik, pihak KPU menegaskan kepada pemilik perilaku manipulatif tersebut untuk segera mengundurkan diri. 

"Kami menyebutnya dengan istilah perilaku manipulatif atau perilaku yang kurang jujur dari para politisi. Entah ini memang habbit atau ini memang bagian dari strategi para politisi yang menjadi caleg," kata Idham. 

"Ini memang tantangan kita, dari pemilu ke pemilu ini berkaitan dengan prilaku manipulatif beberapa oknum, saya menyebutnya oknum ya, karena memang prosentasinya kecil sekali, tapi ini harus kami ditegaskan," tambahnya. 

BACA JUGA:Binus Marmer

Oleh sebab itu, Idham Holik ingin perilaku manipulatif ini juga menjadi perhatian khusus untuk Bawaslu, agar nantinya saat penetapan DCT, tidak ada lagi peserta bacaleg yang bermasalah. 

"Ini harus kami tegaskan dan saya yakin rekan-rekan bawaslu juga konsen terhadap mereka yang berprilaku manipulatif ini," ucap Idham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: