Bantah Soal Tuduhan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang, PIK 2: Itu Tanggul Laut Pemecah Ombak!

Bantah Soal Tuduhan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang, PIK 2: Itu Tanggul Laut Pemecah Ombak!

Bantah Soal Tuduhan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang, PIK 2: Itu Tanggul Laut Pemecah Ombak!-Disway/Candra-

TANGERANG, DISWAY.ID-- Kuasa hukum pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Muannas Alaidid membantah tuduhan para nelayan yang menyebut pagar laut mesiterius yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang milik pihaknya.

"Tuduhan ini merupakan bagian dari fitnah-fitnah yang selama ini di lancarkan untuk menekan PIK 2," ujar Muannas, pada Jumat, 10 Januari 2025.

BACA JUGA:Bintang Tamunya Keluar! PIK 2 Buka Suara Soal Tuduhan Pemasangan Pagar Laut di Pesisir Tangerang

BACA JUGA:Dirjen PSDKP Beberkan Alasan Tak Cabut Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang: Kami Ingin Tahu Siapa Pemiliknya

Maka dari itu, Muanas menegaskan bahwa pagar di Laut Kabupaten Tangerang sepanjang 30,16 Km bukan milik PIK 2.

Sebab, lokasi tersebut tidak ada di wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2.

"Tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengembang karena lokasi pagar tidak berada diwilayah PSN (Proyek Strategis Nasional) maupun PIK 2," tegasnya.

BACA JUGA:KKP Diinstruksikan Langsung Presiden untuk Segel Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang!

BACA JUGA:Kesaksian Nelayan Soal Pemasangan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang: Mereka Pakai 3 Perahu Kecil

Menurut pengetahuan Muanas, pagar laut misterius itu merupakan tanggul yang terbuat dari bambu.

Biasanya difungsikan masyarakat untuk memecah ombak.

"(Pagar laut) biasanya dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tambak ikan didekat tanggul laut tersebut. 

"Atau digunakan membendung sampah seperti di muara angke, atau pembatas lahan warga pesisir yg terkena abrasi. Semua kemungkinan itu ada," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, lanjut Muannas, pagar laut di Kabupaten Tangerang itu dibuat warga hasil insitif untuk pembibitan ikan atau hewan laut lainnya.

BACA JUGA:KKP: Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang Ganggu Aktivas Nelayan dan Merusak Biota Laut!

BACA JUGA:Miris, Nelayan Pulau Cangkir Alami Kerugian Besar Imbas Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang

"Sehingga sekali lagi kami menegaskan bahwa berita adanya pagar laut selain menjadi alat fitnah, tidak lebih dari mencari sensasi,

"Padahal itu hanyalah tanggul laut biasa yang terbuat dari bambu, yang dibuat dari inisiatif dan hasil swadaya masyarakat yang kami dengar," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, nelayan tradisonal Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang mengungkapkan, pernah bertemu dengan pelaku pemasangan pagar laut misterius yang saat ini menghebohkan publik.

Heru Mapunca (47) menceritakan, saat di malam hari, dirinya melihat ada 5 unit mobil truck sedang konvoi membawa muatan bambu menuju Pulau Cangkir.

Dari kejadian itu, dia pun merasa heran.

BACA JUGA:Tak Berizin, Proyek Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang Disegel KKP!

BACA JUGA:Terungkap! Nelayan Sebut Pemasang Pagar Misterius di Pesisir Tangerang Itu Suruhan

Akhirnya, Heru berjalan dan mengecek ke Pulau Cangkir ke esokan harinya. Dan benar saja, rasa herannya pun terjawab. 

Ternyata ada para pekerja yang sedang memilah bambu.

"5 unit (truk) tuh ada apa nih? Jangan-jangan ada proyek nih kan. Pagi saya lihat, oh iya ternyata bongkaran tuh. Ada tukangnya banyak milih-milihin (bambu)," ungkap Heru kepada Disway.id, Kamis, 9 Januari 2025.

"Mang ini bambu buat apa?" tanya Heru kepada tukang tersebut

"Mau buat pagar di laut," jawab si tukang.

Tukang tersebut terus ditanya-tanya oleh Heru sambil sesekali bercanda. 

Dan akhirnya dia mengetahui bahwa pagar laut tersebut merupayan proyek garapan salah satu pengembang.

"Ini proyek siapa?" tanya Heru lagi.

"Pengembang," jawab si tukang.

BACA JUGA:Anggota DPR RI Soroti Pagar Misterius di Laut Tangerang: 21 Ribu Nelayan Tak Bisa Melaut!

BACA JUGA:Ombudsman RI Soroti Pembangunan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang: Ini Jelas Merugikan Nelayan!

Setelah mendengar jawaban itu, Heru sedikit kesal terhadap tukang-tukang tersebut. 

Sebab menurutnya, tidak ada sosialisasi atau informasi kepada warga sekitar untuk membangun sebuah proyek.

"Kok nggak ada sosialisasinya atau koordinasi lah sama warga sekitar?" tanya Heru.

"Udah sama Pak RT," jawab si tukang misterius itu.

Usai mendengar jawaban itu, Heru sedikit mereda. Karena memang mungkin mereka sudah melalukan perizininan resmi kepada ketua RT setempat.

Dia pun berpesan kepada tukang itu, agar pembangunanan proyeknya dirapihkan. Sampah atau puing-puingnya jangan dibuang sembarangan. Apalagi ke laut.

BACA JUGA:Nelayan Pasrah Buntut Adanya Pagar Laut Misterius di Pesisir Kabupaten Tangerang: 'Orang Kecil Mah Pasrah Aja'

BACA JUGA:Cara Pemasangan Pagar Laut di Pesisir Tangerang Dibeberkan Nelayan Setempat: Patroli Laut Polisi Juga Gak Kelihatan

"Oh yaudah kalau gitu silahkan aja. Kalau memang udah ada izinnya yang rapi aja mang, yang bagus gitu ya," kata Heru kepada tukang tersebut.

Heru menambahkan, tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Atau kurang lebih 3 perahu untuk melancarkan pemasangan pagar laut misterius itu.

"Oh banyak, 10 orang (tukang). 3 perahu kalau nggak salah," tukasnya.

Diketahui, pagar laut misterius itu berdiri di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. 

BACA JUGA:Keresahan Warga Adanya Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang: Katanya Proyek Pemerintah dan Kita Cuma Bisa Diam

BACA JUGA:Sosok Pemasang Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang Diungkap Nelayan: Pakai Perahu Kecil dan Kerja dari Pagi hingga Siang

Pagar yang terbuat dari bambu dengan tinggi 6 meter itu terbentang sepanjang enam kecamatan yang meliputi 16 desa dengan disinyalir panjangnya hingga 30 kilometer lebih.

Hal itu berdasarkan pantauan Disway.id di Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang merupakan salah satu wilayah tempat didirikan pagar laut tersebut.

Pagar laut yang terbuat dari bambu itu berdiri tegak satu dengan lainnya yang tak jauh jaraknya seakan tidak tergoyahkan ketika dihempas ombak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads