Hampir Separuh Profesional di Indonesia Berharap Kenaikan Gaji 10 Persen Lebih di Tahun 2025
Eric Mary, Country Head Robert Walters Indonesia & Vietnam-dok.Robert Walters Indonesia-
JAKARTA, DISWAY.ID- Para profesional di Indonesia berharap kenaikan gaji lebih 10 persen persen di tahun 2025. Sementara, pada saat yang sama, perusahaan tengah mengalami tantangan besar dalam mempertahankan talenta terbaiknya.
Hal itu terungkap dari Survei Gaji Indonesia 2025 Robert Walters Indonesia dan Vietnam. Jumlah profesional yang menginginkan kenaikan gaji 10 persen lebih sebanyak 40 persen, jumlah perusahaan yang berusaha mempertahankan talenta terbaiknya agar lebih menarik dibandingkan kompetitor sebesar 49 persen, kesulitan menyediakan paket kompensasi dan manfaat lebih kompetitif sebesar 40 persen dan terbatasnya peluang pengembangan karier dan kapabilitas profesional sebesar 23 persen.
“Ini menjadi tantangan utama bagi perusahaan yang kesulitan berjuang menawarkan kompensasi lebih kompetitif. Mengatasi ketimpangan ini sangat penting untuk menjembatani kesenjangan,” ujar Eric Mary, Country Head Robert Walters Indonesia & Vietnam dalam siaran pers yang diterima Disway.id, Kamis 15 Januari 2025.
BACA JUGA:Full Senyum, Ini Besaran Kenaikan Gaji PNS, TNI-Polri dan Pensunan per Tahun 2025
Robert Walters melakukan survei lebih dari 400 profesional dan perusahaan di Indonesia untuk mendapatkan masukan tentang ekspektasi atau kekhawatiran utama mereka terkait gaji, perubahan karier, atau retensi staf untuk tahun mendatang.
Survei Gaji Robert Walters didasarkan pada analisis penempatan yang dilakukan di berbagai kantor dan spesialisasi selama tahun 2024.
Robert Walters melalui Salary Survey 2025 memberikan wawasan berharga bagi perusahaan dan profesional untuk memahami tren pasar tenaga kerja, sehingga keduanya dapat mengambil langkah strategis di tahun mendatang.
Hasil survei juga mengungkapkan, pemberi kerja berencana meningkatkan gaji sebesar 44 persen, 50 persen karyawan optimis mendapatkan kenaikan gaji tahun ini, profesional lebih mengutamakan jam kerja fleksibel sebesar 83 persen, dan fokus lebih besar pada kesejahteraan sebesar 44 persen.
BACA JUGA:Simpang Siur Kenaikan Gaji Guru, PGRI: Kebijakan Harus Berkeadilan
Profesional, kata Eric Mary juga menemukan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan serta menangani masalah kesehatan mental telah menjadi faktor penting untuk menarik dan mempertahankan talenta.
“Terdapat kesenjangan yang semakin besar antara apa yang diharapkan karyawan dan apa yang ditawarkan pemberi kerja. Karyawan semakin memprioritaskan keseimbangan antara bekerja dan kehidupan, fleksibilitas, serta keselarasan dengan nilai-nilai pribadi, sementara pemberi kerja menghadapi tekanan untuk memenuhi tuntutan yang terus berkembang ini,” tambah Eric.
Profesional Aktif Mencari Peluang Baru demi Manfaat Lebih Baik
Eric Mary mengatakan, para profesional juga memiliki strategi berusaha mencari peluang karier baru sambil tetap bekerja untuk mendapatkan peningkatan gaji yang signifikan.
Menariknya, setengah dari tenaga kerja memproyeksikan akan beralih ke peran baru pada tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
