Hadapi Tarif AS, Indonesia Prioritaskan Diplomasi dan Negosiasi, Menko Airlangga: Kita Terus Monitor
Hadapi Tarif AS, Indonesia Prioritaskan Diplomasi dan Negosiasi, Menko Airlangga: Kita Terus Monitor-Humas Ekon-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Seiring dengan upaya Indonesia melakukan koordinasi lintas Kementerian dan Lembaga, Pemerintah juga berdialog dengan asosiasi pelaku usaha untuk merespons Kebijakan Tarif Resiprokal dari Amerika Serikat.
Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga daya saing produk Indonesia di pasar global dan melindungi kepentingan nasional.
BACA JUGA:China Nekat Lawan Trump Hingga Titik Darah Terakhir, Tarif Makin Berat, Yuan Melemah!
BACA JUGA:AS-China Makin Panas! Trump Tak Terima Langkah Xi Jinping, Tarif Sengaja Dinaikkan 50%
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Pemerintah akan terus monitor secara berkala dan cepat, dan juga dengan seluruh pengusaha.
"Kami telah melakukan ini sebelumnya, dan kami bisa melakukannya kembali. Jadi, tidak semuanya gelap. Perekonomian dunia itu 83 persen non-Amerika. Jadi, kita harus mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan yang 83 persen," ujar Menko Airlangga, Senin 7 April 2025.
Forum sosialisasi tersebut digelar untuk menghimpun masukan dari para pelaku usaha dan sejalan dengan upaya Indonesia dalam proses negosiasi.
BACA JUGA:Tarif 32% AS Ancam 10 Ribu Orang di Batam Kehilangan Pekerjaan!
BACA JUGA:Harga Emas Rontok Berhari-hari Pasca Tarif Trump, Beli Sekarang Sebelum Terlambat!
Kebijakan Tarif Resiprokal Amerika Serikat akan cukup berpengaruh terhadap sejumlah produk ekspor Indonesia, salah satunya adalah komoditas padat karya.
"Terhadap perusahaan yang padat karya, kita sudah memberikan fasilitas. Bapak Presiden sudah menanyakan realisasinya seperti apa.
"Dan yang kedua, terhadap pekerja yang gajinya di bawah 10 juta, PPh ditanggung Pemerintah. Jadi, kita tidak ingin ini dijadikan momentum untuk PHK. Jadi, jangan ada PHK," tegas Menko Airlangga.
Sejumlah langkah strategis telah ditempuh Pemerintah mulai dari menghitung dampak pengenaan tarif baru Amerika Serikat terhadap ekonomi Indonesia secara keseluruhan, menjaga stabilitas yield Surat Berharga Negara (SBN) ditengah gejolak pasar keuangan global paska pengumuman tarif resiprokal Amerika Serikat,
BACA JUGA:Daya Tawar Indonesia di Tengah Tarif Dagang Trump, Ekonom: Kita Punya Modal yang Bisa Dimainkan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
