Menteri Keuangan AS Bertemu Menko Airlangga Apresiasi Respon Pemerintah RI, Peran di G20 dan Aksesi OECD, Mendorong Proses Negosiasi Tarif dengan USTR

Sebagai bagian dari rangkaian pertemuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah AS dalam menindak lanjuti kebijakan Tarif Resiprokal Presiden Trump, pada hari Kamis (24/04) sore, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Delegasi dan Koordinator Peru-dok disway-
WASHINGTON DC, DISWAY.ID - Sebagai bagian dari rangkaian pertemuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah AS dalam menindak lanjuti kebijakan Tarif Resiprokal Presiden Trump, pada hari Kamis (24/04) sore, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Delegasi dan Koordinator Perundingan atas Kebijakan Tarif AS, telah mengadakan pertemuan dengan US Secretary of Treasury, Scott Bessent di Washington, DC.
Secretary Bessent menyampaikan apresiasi atas respons cepat yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia segera setelah keluarnya pengumuman Tarif Resiprokal oleh Presiden Trump pada tanggal 2 April 2025.
"Saya terkesan dengan Surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik. Saya berterima kasih karena Indonesia terus melanjutkan hubungan bilateral yang baik ini", tegas Secretary Bessent.
BACA JUGA:Lanjutkan Negosiasi, Menko Airlangga Ungkap Penawaran Indonesia ke AS
Saat ini Indonesia termasuk kelompok negara-negara yang melakukan pembahasan lebih awal dengan Pemerintah AS, dan dengan progress perkembangan pembahasan yang cepat dan sangat baik.
Menko Airlangga menegaskan kembali posisi Indonesia yang telah disampaikan juga kepada USTR dan Secretary of Commerce pada pertemuan sebelumnya.
Sebagaimana arahan Presiden Prabowo, Menko Airlangga diminta untuk menyampaikan posisi Indonesia dalam mengatasi defisit Neraca Perdagangan AS terhadap Indonesia.
BACA JUGA:Jalin Kerjasama, Menko Airlangga Ajak Rusia Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus
BACA JUGA:Cegah Kebocoran Data, WamenKomdigi akan Diskusi soal e-SIM dengan Opsel hingga Dukcapil
"Kami mendukung perdagangan yang fair and square. Indonesia akan meningkatkan pembelian pada berbagai komoditas utama seperti Minyak dan Gas, serta Produk-produk Pertanian”.
Indonesia juga akan melakukan berbagai kebijakan deregulasi, seperti perizinan impor, kuota impor dan tingkat kandungan dalam negeri.
“Kami juga akan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama dalam critical minerals. Kolaborasi juga akan mencakup kerja sama keuangan dan ekonomi digital", papar Menko Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali menegaskan sebagai negara yang terbuka dan bersahabat kepada negara-negara mitra, termasuk Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: