Pertumbuhan Melambat Imbas Perang Tarif, Ekonom Tekankan Pentingnya Pembangunan Relasi

Pertumbuhan Melambat Imbas Perang Tarif, Ekonom Tekankan Pentingnya Pembangunan Relasi

Chief Economist DBS Group Research, Taimur Baig-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Memanasnya ketidakpastian perekonomian global, angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini juga turut terpengaruh. 

Hal ini dibuktikan dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diketahui melambat di kuartal pertama 2025, yakni sebesar 4,87 persen secara tahunan (y-o-y) ketika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 sebesar 5,11 persen.

Menanggapi hal tersebut, Chief Economist DBS Group Research Taimur Baig menyatakan, salah satu faktor ketidakstabilan yang masih perlu dihadapi adalah kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0.

BACA JUGA:Sambut Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Pemerintah Siapkan Stimulus Ini

BACA JUGA:Perekonomian Global Makin Kompleks, Pakar: Kepercayaan Masyarakat Sangatlah Penting

“Untuk menghadapi dinamika tarif ini, penting untuk membangun rekonsiliasi dan menyelaraskan respons dengan negara-negara tetangga,” jelas Taimur kepada Disway di Jakarta, pada Sabtu 24 Mei 2025.

Kendati begitu, Taimur juga menambahkan bahwa Indonesia sendiri saat ini masih berada dalam posisi yang tangguh.

Selain itu, hal ini juga didukung oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan Indonesia masih menempati posisi kedelapan dalam daftar 10 negara dengan pertumbuhan tertinggi di dunia.

“Indonesia masih berada dalam posisi yang relatif tangguh berkat eksposur perdagangan yang terbatas ke Amerika Serikat dibanding negara lain,” ujar Taimur.

Sementara itu dari segi ekonomi sendiri, Taimur menilai bahwa pemerintah perlu menyiasati pergerakan mata uang asing, memperkuat kolaborasi dengan negara-negara ASEAN lain, hingga mengeksplor pasar baru.

BACA JUGA:Wujudkan Pariwisata yang Inklusif dan Lestari, Kemenpar RI Kembali Jalin Kerjasama dengan tiket.com

BACA JUGA:Kunjungi AS, Menag Perkuat Kerjasama Moderasi Agama dan Industri Halal

Menurutnya, beberapa taktik ini diyakini dapat menopang perekonomian Indonesia, termasuk bagi kelas menengah.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads