PHK Massal Karyawan Gudang Garam, Ekonom Soroti Rokok Ilegal dan Cukai Tembakau

PHK Massal Karyawan Gudang Garam, Ekonom Soroti Rokok Ilegal dan Cukai Tembakau

Keputusan PT Gudang Garam Tbk untuk merumahkan ribuan karyawan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu memicu perhatian serius dari para pengamat ekonomi-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Keputusan PT Gudang Garam Tbk untuk merumahkan ribuan karyawan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu memicu perhatian serius dari para pengamat ekonomi.

Dua faktor utama yang dinilai menjadi pemicunya adalah maraknya rokok ilegal dan kebijakan cukai tembakau ,yang dianggap kurang tepat sasaran.

Dr. Budi Santoso mengungkapkan, maraknya peredaran rokok ilegal menjadi salah satu pukulan telak bagi industri rokok legal, termasuk Gudang Garam. 

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Terbitkan Surat Edaran: Pelajar Dilarang Ikut Demo!

BACA JUGA:Simak! Klarifikasi 'Abdul Kadir Karding' Soal Fotonya Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar Viral di Media Sosial

"Rokok ilegal tidak membayar cukai, sehingga harganya jauh lebih murah di pasaran. Ini menciptakan persaingan yang tidak sehat dan menggerus pangsa pasar produsen legal. Konsumen, terutama dari kalangan menengah ke bawah, cenderung beralih ke produk yang lebih murah,” jelasnya saat dihubungi oleh Disway.id, Minggu 7 September 2025.

Data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah penindakan rokok ilegal, namun Dr. Budi menilai bahwa upaya tersebut belum sepenuhnya menekan peredaran di lapangan.

“Ini seperti fenomena gunung es, yang tertangkap hanya sebagian kecilnya saja. Jaringan distribusinya sudah sangat luas dan terstruktur,” tambahnya.

Kebijakan Cukai yang Kurang Tepat Sasaran

Senada dengan itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, juga kerap mengkritisi kebijakan cukai hasil tembakau yang dianggapnya kurang tepat sasaran.

BACA JUGA:Kinerja Kapolri Sungguh Mengecewakan, Pakar Sebut Desakan Mundur Adalah Puncak Kekecewaan Publik!

BACA JUGA:Di Tengah Riuh Demo, Cak Imin Gandeng Ratusan Anak Yatim Doakan Negeri dan Prabowo

Bhima berpendapat bahwa kenaikan cukai yang agresif di tengah produksi yang menurun dapat berdampak buruk pada penyerapan tenaga kerja.

Menurut Bhima, kebijakan cukai seharusnya lebih mengarah pada ekstensifikasi atau perluasan objek cukai baru, bukan hanya intensifikasi pada industri yang sudah ada dan terbukti menyerap banyak tenaga kerja.

“Kenaikan cukai yang signifikan membuat harga rokok legal semakin mahal. Ini bukan hanya membebani konsumen, tapi juga mendorong mereka mencari alternatif yang lebih murah, yaitu rokok ilegal. Akibatnya, alih-alih meningkatkan pendapatan negara, justru malah mendorong pertumbuhan pasar gelap,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads