Wamenag Romo Syafi’i: Petugas Haji Bekerja Maksimal, tapi Masih Ada Kendala di Lapangan

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i saat menyapa jamaah haji Indonesia di Hotel 312, Makkah, Senin, 1 Juni 2025.-Media Center Haji 2025-
MAKKAH, DISWAY — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i meninjau langsung kondisi jemaah dan kinerja petugas haji di Maktab 111.
Dalam kunjungan tersebut, Wamenag menegaskan bahwa mayoritas petugas menjalankan tugasnya dengan baik, meski beberapa kendala teknis dan hambatan lapangan masih ditemui.
BACA JUGA:Rayakan Iduladha 1446H, PLN Salurkan Daging Kurban di Berbagai Daerah
“Petugas memang bekerja. Mereka melayani. Saya saja karena pakaian seperti ini juga jadi sasaran,” ungkap Romo Syafi'i di Mina, 7 Juni 2025.
Tapi, imbuhnya, syukurlah pasukan lengkap bawa dokter, obat, dan makanan. Sebab ada jamaah yang kelaparan, ada yang dehidrasi.
BACA JUGA:Jumlah Jamaah Haji Wafat Capai 175 Orang, Mayoritas Alami Penyakit Jantung
Ia menyebutkan bahwa sekitar 90 persen petugas menjalankan tugas secara maksimal. “Yang 10 persen bukan enggak kerja, tapi kecapekan. Duduk sebentar, minum sebentar. Alhamdulillah. Kalau ada yang enggak bekerja, tugas kami memulangkannya. Tapi tahun ini tidak ada yang dipulangkan. Tahun sebelumnya ada,” jelasnya.
BACA JUGA:Jamaah Haji yang Nafar Tsani Tenang, Layanan di Mina Disiapkan hingga 13 Zulhijjah
Namun, Wamenag juga menyoroti sejumlah persoalan di lapangan, khususnya saat prosesi lempar jumrah di Jamarat.
Beberapa jemaah dilaporkan tersesat dan kesulitan menemukan petugas yang seharusnya mendampingi.
BACA JUGA:Menag Cerita Jamaah Haji Ikut Mendoakan Kemenangan Timnas Indonesia saat Wukuf di Arafah
“Kalau kita ini berwibawa sebagai manusia, harus ada komunikasi antara Kemenag dan Dubes RI dengan pemerintah Arab Saudi. Petugas kita ini jangan diperlakukan seperti jemaah biasa. Mereka naik ke atas diusir. Saya saja tadi ambil posisi doa di tempat yang sepi malah dimarahi,” tegasnya.
BACA JUGA:Menag Jamin Seluruh Jamaah Haji Wukuf di Arafah, Termasuk yang Sakit Berat
Ia mendorong adanya kesepakatan resmi dengan pemerintah Saudi agar petugas haji Indonesia diberi akses dan pengakuan yang jelas melalui tanda pengenal resmi seperti tasrih, sehingga mereka dapat bertugas tanpa gangguan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: