bannerdiswayaward

Terungkap Wanita di Kolam Saat Brigadir MN Dibunuh 2 Komandannya, Semula Diduga Pesta Narkoba

Terungkap Wanita di Kolam Saat Brigadir MN Dibunuh 2 Komandannya, Semula Diduga Pesta Narkoba

Rilis Polda NTB terkait dengan kematian Brigadir Nurhadi.-disway.id-

LOMBOK UTARA, DISWAY.ID-- Tragedi kembali mencoreng institusi kepolisian Indonesia. Brigadir Muhammad Nurhadi (MN), anggota Bidpropam Polda NTB, ditemukan tewas.

Kondisinya mengenaskan di dasar kolam vila mewah di Gili Trawangan pada 16 April 2025.

Namun, kematian pria yang baru 6 bulan berdinas ini bukanlah kecelakaan biasa.

BACA JUGA:Brigadir MN Dihabisi Buntut Tudingan Ganggu Teman Wanita Komandannya, Isu Narkoba dan Modus Sambo Kembali Terulang

Fakta-fakta terbaru justru mengarah pada dugaan pembunuhan berencana, cemburu atas perempuan, hingga dugaan pesta narkoba yang berujung maut.

Kematian Brigadir MN awalnya disebut sebagai insiden tenggelam. Namun hasil ekshumasi dan autopsi membuka cerita lain.

Ahli forensik dari Universitas Negeri Mataram, dr. Arfi Syamsun, menemukan tanda cekikan di leher korban. Bahkan tulang lidah Brigadir Nurhadi patah. Itu indikasi kuat adanya kekerasan fisik sebelum korban tenggelam.

“Patah tulang lidah umumnya terjadi akibat tekanan keras di leher, dan lebih dari 80% disebabkan oleh cekikan,” ujar dr. Arfi.

Pihak kepolisian akhirnya menetapkan tiga tersangka. Dua atasan korban yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama (IMYPU) dan Ipda Haris Chandra (HC). Juga, seorang wanita berinisial M, yang diduga teman dekat salah satu perwira tersebut.

Menurut keterangan Kombes Pol Syarif Hidayat, Dirreskrimum Polda NTB, peristiwa bermula saat kelimanya menginap di sebuah vila mewah di Gili Trawangan untuk menghadiri pesta pribadi.

Malam itu, mereka mendatangkan dua perempuan asal Jambi, berinisial M dan P, lalu menggelar pesta dengan dugaan konsumsi zat terlarang.

BACA JUGA:SKANDAL 'CASHBACK' Laptop Chromebook Rp9,9 Triliun

“Ada yang diberikan kepada almarhum saat pesta, dan itu bukan barang legal,” tegas Kombes Syarif.

Sebelum pukul 20.00 WITA, mereka berenam, termasuk korban, berendam di kolam. Namun, dalam rentang waktu pukul 20.00 hingga 21.00 WITA, kekerasan diduga terjadi. Motifnya? Cemburu dan harga diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads