Catatkan Return to Sender Rendah, KiriminAja Tekan Resiko Kerugian Bagi Kostumer
Tingkat RTS di KiriminAja konsisten berada di kisaran 8–9 persen, dengan data internal mencatat stabil di angka 8,1 persen sepanjang perjalanan layanan sejak berdiri akhir 2020.-dok disway-
Paket yang dikembalikan berarti penjual menanggung kerugian logistik dan modal tertahan, sementara customer bisa kecewa karena pesanan mereka tak kunjung diterima.
Berbagai faktor dapat menyebabkan paket gagal terkirim, mulai dari kesalahan input alamat, pembeli yang tidak di tempat atau berubah pikiran, hingga kendala operasional ekspedisi.
Untuk UMKM dan brand lokal yang margin keuntungannya terbatas, setiap paket yang kembali adalah pukulan – bukan hanya hilangnya pendapatan, tapi juga potensi kehilangan customer setia.
Kondisi ini menegaskan perlunya solusi lebih cerdas agar return to sender yang tinggi tidak lagi menjadi ‘biaya tak terlihat’ yang membebani pertumbuhan bisnis.
BACA JUGA:Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Sekolah Kedinasan IPDN, STMKG, dan STPN Tahun 2025
BACA JUGA:Skandal Kasus Pemerasan TKA di Kemnaker, KPK Sita Rumah hingga Kos-kosan Lebih dari Rp6,5 Miliar
Masalah return to sender sebenarnya berdampak lebih luas daripada sekadar ongkos kirim balik.
RTS kerap memicu kerugian inventori, karena produk yang kembali belum tentu dalam kondisi layak jual, khususnya untuk barang dengan masa kedaluwarsa pendek seperti kosmetik atau produk kesehatan.
Selain itu, perputaran stok bisa terganggu, di mana barang yang seharusnya terjual justru tertahan dalam proses retur, yang pada akhirnya memperlambat arus kas dan membuat stok menjadi tidak efisien.
Di sisi lain, seller juga menanggung biaya tambahan, mulai dari ongkir retur, penanganan barang, inspeksi ulang, repackaging, hingga kemungkinan harus memberi kompensasi kepada pelanggan.
Adapun yang paling krusial adalah risiko reputasi brand: bila produk yang dikirim ulang ternyata rusak atau sudah kedaluwarsa, kepercayaan customer bisa turun drastis.
BACA JUGA:Ragam Merk Pembersih Lantai Pasca Kebanjiran, Pastikan Mengandung Antiseptik
Karena itu, RTS perlu dipahami sebagai potensi lost opportunity - hilangnya peluang penjualan dan terhambatnya perputaran modal.
Jika tidak dikelola secara sistematis, dampak RTS bisa menimbulkan kerugian besar, terutama bagi seller dengan margin kecil atau produk yang cepat rusak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
