Catatkan Return to Sender Rendah, KiriminAja Tekan Resiko Kerugian Bagi Kostumer
Tingkat RTS di KiriminAja konsisten berada di kisaran 8–9 persen, dengan data internal mencatat stabil di angka 8,1 persen sepanjang perjalanan layanan sejak berdiri akhir 2020.-dok disway-
Di sisi lain, buyer juga diuntungkan karena kendala pengiriman mereka ditangani lebih cepat, sehingga peluang paket tetap sampai ke tangan pembeli sesuai harapan meningkat.
Kombinasi teknologi RMS dan layanan customer yang sigap inilah yang membuat tingkat RTS KiriminAja rendah di angka 8–9 persen.
Dampak Positif bagi Brand Owner dan Seller Online
Penerapan Return Management System dan berbagai inisiatif KiriminAja di atas membawa dampak positif nyata bagi para pelaku bisnis online; Layanan customer lebih efektif, Operasional lebih terkendali, Kepuasan customer terjaga.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pengalaman retur yang buruk sangat berpengaruh pada loyalitas customer Menurut data Klarna, 84 persen pembeli tidak akan kembali berbelanja di toko yang pengalaman pengembalian produknya mengecewakan.
Dengan memastikan proses retur tertangani dengan baik dan transparan, seller mampu menjaga hubungan baik dengan customer sekaligus melindungi brand trust yang telah dibangun.
"Kami percaya bahwa rendahnya angka retur bukan hanya soal teknologi, tapi tentang pemahaman mendalam terhadap tantangan seller di lapangan,” terang Fariz GTJ selaku CEO KiriminAja.
BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Gelar Sayembara, Iming-imingi Rp50 Juta bagi Penemu Pasien Kusta di Puskesmas
Return Management System (RMS) yang kami kembangkan adalah bentuk nyata dari komitmen KiriminAja untuk memberi kontrol penuh kepada seller atas proses logistik mereka.
“Dengan sistem ini, seller tidak hanya tahu kapan paket gagal terkirim, tapi juga mengapa dan bagaimana mengatasinya lebih awal. Inilah yang membuat kami mampu menekan RTS ke angka 8–S persen, jauh di bawah rata-rata industri," tambahn Fariz.
Menjadi Partner Jangka Panjang bagi Seller Online
KiriminAja meyakini bahwa penjual tidak seharusnya sendirian dalam menghadapi permasalahan retur.
Meskipun fenomena paket kembali tidak bisa dihilangkan sepenuhnya dari bisnis online, hal tersebut bukan berarti harus diterima apa adanya tanpa solusi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
